Semarang, aktual.com – Ratusan buruh dari Federasi Kesatuan Serikat Pekerja Nasional (KSPN) menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Gubernur Jateng, Jalan Pahlawan, Semarang, Jawa Tengah, Senin (26/10).

Mereka mendesak Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menaikkan Upah Minum Regional (UMR) tahun 2016 menjadi Rp2,5 juta. Buruh menilai upah saat ini terlalu kecil dibanding buruh di ibu kota provinsi lainnya. Buruh juga menuntut upah di seluruh Kabupaten/Kota di Jateng sesuai standar Kebutuhan Hidup Layak (KHL).

Salah seorang pengunjuk rasa, Wulan Anggraini, mengatakan Ganjar harus berani menaikkan UMR. “Kalau benar-benar dia (Ganjar) hebat seperti yang digembor-gemborkan partai pengusungnya, maka harus berani menaikkan upah buruh,” teriak dia dalam orasinya, Senin (26/10).

Ganjar, ujar dia, harus berani mengabaikan perintah Pemerintah Pusat soal penetapan UMR yang wajib mengekor pada Peraturan Pemerintah soal pengupahan. Sebab UMR di Jateng tahun ini menurut dia ada kesalahan penghitungan. Akibatnya, UMR Jateng paling rendah dari provinsi lainnya. “Paling rendah (upah buruh) itu ya di sini (Jateng),” kata dia.

Kata dia, tak adil rasanya apabila Ganjar tidak menghitung ulang komponen-komponen lain di KHL untuk menentukan upah buruh. Dalam penetapan UMR 2016, ujar dia, harusnya KHL ditambah dengan nilai inflasi serta kajian ulang soal pertumbuhan ekonomi nasional.

“Jadi kalau saya kira paling pas UMR di Jawa Tengah seharusnya mencapai Rp 2,5 juta,” tukasnya.

Aksi buruh diwarnai blokade menutup satu ruas Jalan Pahlawan. Akibatnya, arus lalu lintas tersendat dua jam lebih.

Artikel ini ditulis oleh: