Jakarta, Aktual.com — Meskipun sudah diisolasi selama tiga hari dan dijanjikan hadiah serta dibatasi protes terhadapnya, kepemimpinan wasit di Piala Sudirman masih diragukan. Setidaknya di laga pembuka Piala Sudirman antara Arema Cronus menghadapi Persegres Gresik United.

Pelatih Gresik United, Widodo Cahyono Putro mengeluhkan keputusan wasit saat timnya kalah 1-4 dari Arema. Widodo mengeluhkan, kepemimpinan wasit tidak ‘fair’. Kartu merah yang diberikan untuk FX Yanuar, menjadi dasar penilaian tersebut.

“Menurut saya ini tidak ada perubahan. Gimana katanya berubah,” ungkap Widodo usai pertandingan di Stadion Kanjuruhan, Selasa (10/11) malam.

Widodo pun tidak bisa menutupi kekecewannya usai laga. Selama 21 tahun berkiprah di kancah sepakbola Indonesia, Widodo tadinya berharap turnamen ini menjadi barometer baru pelaksana sepakbola di Tanah Air yang syarat ‘intrik’.

“Saya sudah lama di bola, mulai dari pemain sampai melatih Timnas. Kalau begini tidak ada perubahan (wasit),” keluhnya.

Prasetyo Hadi, wasit yang memimpin pertandingan, menurut Widodo, peluang emas anak asuhnya justru dianggap offside.

“Tadi itu katanya offside. Saya nanti akan minta rekaman ulang,” tegasnya.

Terparah, kata Widodo, adalah keputusan untuk mengganjar kartu merah FX. Yanuar hingga melahirkan tendangan pinalti.

“Setelah pemain Arema angkat tangan, wasit justru mengikuti dengan penalti. Bagaimana kalau begini,” umpatnya.

Artikel ini ditulis oleh: