Jakarta, Aktual.co —  Tahun Baru 2015 sudah kita lewati. Namun, sebagian dari kita pastinya menginginkan diri menjadi lebih baik lagi. Tapi kita cenderung berdiam diri tanpa melakukan perubahan apa pun untuk menjadi orang yang lebih baik lagi.

Seharusnya perubahan itu perlu untuk kita lakukan. Lantaran, hal tersebut dapat menjadi tolak ukur dari diri kita sendiri. Hingga kita tahu dan memahami, sudah meningkatkah kualitas diri.

Dan, bagi Anda yang masih bingung agar hidup menjadi lebih baik di tahun ini, berikut delapan resolusi islami yang wajib Anda lakukan atau terapkan.

Merubah cara berpikir
Cara berpikir yang cenderung negatif, prasangka buruk atau pikiran yang berisi hal-hal yang bisa merugikan diri sendiri atau orang lain bisa membahayakan kesehatan dan jiwa seseorang. Berpikirlah seakan masa lampau yang sudah lewat sebagai modal inspirasi untuk berbuat lebih baik dimasa sekarang maupun esok. Pikiran tentang mengembangkan diri terhadap perkembangan lingkungan sekitar akan menjadi pemacu semangat dan kreativitas seseorang.

Kemudian, tambah pengetahuan di bidang apapun dengan melihat, mendengarkan dan membaca. Bahkan, kata ilmuwan, dengan menulis atau mencorat-coret di selembar kertas bisa menghilangkan stress serta mendatangkan inspirasi baru.

Merubah jalan perasaan
Ada kalanya kita bertindak berdasarkan perasaan, sehingga suasana hati sangat mempengaruhi tindakan kita. Sebagai contoh, saat bersedih mungkin akan mempengaruhi daya kerja seseorang. Karena itu, bagaimana sebisa mungkin kita isi perasaan dengan hal-hal yang berorientasi positif. Sesuatu yang berdasarkan naluri atau hati nurani yang pada dasarnya manusia mempunyai naluri atau hati nurani yang baik.

Karena itu selalu usahakan agar energi positif dari perasaan yang selalu positif, jauh dari dengki, dendam, iri, dan penyakin hati lainnya akan menumbuhkan perasaan yang sehat dan otomatis menciptakan energi positif dan sehat sehingga daya kerja kita sehari-hari pun maksimal. Ciptakan situasi yang kondusif dan positif.

Merubah cara pandang terhadap orang lain
Dalam pergaulan sehari-hari usahakan berpandangan positif terhadap orang. Walaupun memang tidak sedikit orang yang memandang sinis, melecehkan atau pun sentimentalis. Namun, bila Anda tetap punya prinsip hidup sendiri berdasarkan hati nurani Anda, selalu mengikuti arah orang lain tanpa simbol keberadaan Anda sendiri membuat Anda tidak berharga. Jika Anda tidak menghargai diri Anda bagaimana orang lain menghargai Anda.

Merubah pikiran tentang uang
Berbagai cara orang untuk mendapatkan uang. Namun tetap harus memiliki prinsip bahwa uang adalah sebuah alat penyampaian bukan tujuan dari penyampaian. Contoh, untuk bertahan hidup orang perlu uang untuk makan dan minum.
Maka, gunakan uang sekedarnya bukan tujuan orang makan dan minum untuk uang. Lalu, merubah cara bepikir. Uang sebagai alat bukan tujuan. Jika sebagai alat gunakan pada proporsinya.

Merubah cara penghargaan diri
Anda berharga dan istimewa, karena itu adalah pengharagaan diri yang tertinggi. Sering mengeluh terhadap segala hal itu kurang baik, orang akan berpikir rumput tetangga tampak lebih hijau. Itu hanya cara pandang orang yang berbeda. Contoh, anjing dan belalang berlomba, dan menurut aturan anjing siapa yang lompatanya tertinggi itu yang juara.

Ketika anjing melompat lebih tinggi dari belalang, maka anjing juara. Karena lomba berdasarkan aturan anjing. Namun, bila belalang yang punya aturan tinggi lompatan berbanding dengan besar tubuh masing-masing. Lompatan belalang yang tertinggi, belalang juara. Maka dari itu hargailah diri sendiri dengan mengalahkan diri sendiri, bukan orang lain.

Merubah cara pandang kesehatan diri
Kesehatan itu sangat berharga, akan terasa dan terlihat bila kita sakit. Maka gunakan sehat sebelum sakit, dan gunakan sebagian waktu luang untuk berolah raga, secukupnya saja. Terlalu diporsir juga kurang baik, beri kesempatan metabolisme tubuh untuk mengolahnya. Intinya jangan tidak berolahraga sama sekali. Ada pepatah dalam jasmani yang sehat terdapat pula rohani yang sehat.

Merubah apa yang dimakan
Kata orang bijak, makanlah selagi lapar dan minumlah selagi haus. Dalam, arti makan dan minumlah tanpa harus berlebihan. Karena itu, pada umat Muslim juga ada puasa Ramadhan selama satu bulan. Itu berarti Allah SWT mengingatkan pada kita untuk memberi istirahat pada tubuh yang selalu digunakan untuk mengolah makanan. Selain itu, merubah cara pandang terhadap sesama berdasarkan dari kita makan.

Apa yang dimakan pun harus diperhatikan, Contoh ungkapan, makan ikan jangan semuanya dimakan, karena didalamnya ada tulang duri dan kotoran.

Merubah cara memperhatikan lingkungan
Kata orang bijak, melihat dan memperhatikan itu berbeda. Melihat belum tentu memperhatikan. Sedangkan memperhatikan sudah pasti melihat. Maka, perhatikanlah lingkungan Anda berada. Menciptakan suasana positif dan stabil akan menumbuhkan ide-ide positif dan mudah berkreasi. Kreasi dari pikiran positif akan menghasilkan yang positif pula, pun sebaliknya.

(Sumber: Islam Pos)

Artikel ini ditulis oleh: