(ist)

Jakarta, Aktual.com – Presiden RI ke 6 yang juga Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), menyampaikan duka cita mendalam terhadap korban gempa berkekuatan 6,4 SR yang mengguncang Pidie Jaya, Aceh, pagi ini (7/12). SBY meminta kader Demokrat membantu warga yang tertimpa musibah.

“Ketua Umum Partai Demokrat, Bapak SBY beserta Keluarga besar PD, menyampaikan duka cita mendalam kepada warga yang ditimpa musibah gempa di Aceh, beliau juga mendoakan warga yang meninggal dunia diterima amal ibadahnya di sisi Allah dan keluarganya dianugerahi kesabaran,” terang Teuku Riefky Harsya menyampaikan pesan SBY, Rabu (7/12).

“Kader PD dikomandani Ketua Dewan Pimpinan Daerah PD Aceh Pak Nova Iriansyah juga telah bergerak di lapangan untuk membantu masyarakat,” lanjut Ketua Komisi X DPR RI dari Daerah Pemilihan Aceh itu.

Teuku Riefky, Ketua Dewan Pembina LSM Inspirasi Pemuda Aceh (IPA), menyatakan pihaknya bekerjasama dengan Dewan Mesjid Indonesia (DMI) telah mengirim mobil teknisi untuk memperbaiki perangkat suara mesjid yang rusak.

Sejak pagi, Ketua Komisi X DPR-RI dari Fraksi PD ini juga telah berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Direktur Utama Indosat Alexander Rusli untuk mengirim tim Bantuan Kemanusiaan Gempa Pidie Indosat Ooredo.

Pihaknya juga berkoordinasi dengan Badan Eksekutif Mahasiswa se-Indonesia dan Forum Lembaga Legislatif Mahasiswa Indonesia (FL2MI) yang saat ini sedang melakukan penggalangan bantuan dari para mahasiswa se nusantara sebagai aksi kepedulian kepada warga aceh.

“Kami mengapresiasi respon cepat dari Pemerintah Daerah, BNPB, dan aparat keamanan yang telah bekerja cepat menanggulangi bencana, serta media massa yang telah menginformasikan peristiwa ini kepada publik sejak pagi tadi,” jelas Riefky.

Diberitakan sebelumnya, gempa berkekuatan 6,4 skara richter mengguncang Kabupaten Pidie Jaya, Bireun dan sejumlah wilayah di Aceh Utara. Hingga kini menurut data BNPB jumlah korban meninggal mencapai 52 jiwa, 73 luka berat.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Andy Abdul Hamid