Pengamat Ekonomi Energi UGM dan Mantan Tim Anti Mafia Migas Fahmi Radhi saat mejadi pembicara dalam diskusi polemik bertema 'Geger Arcandra & Nasib Sektor ESDM' di Jakarta, Sabtu (20/8). Diskusi tersebut membahas mengenai nasib sektor ESDM pasca diberhentikannya Archandra Tahar dari Menteri ESDM. AKTUAL/TINO OKTAVIANO

Jakarta, Aktual.com – Mantan Tim Reformasi dan Tata Kelol Migas, sekaligus Pengamat Ekonomi dan Energi dari UGM, Fahmy Radhi menegaskan saat ini sektor migas belum terbebaskan dari tangan-tangan pemburu rente atau dikenal mafia migas.

Dia melihat proses pembangunan kilang saat ini mengalami tarik ulur yang sangat sengit di beberapa lembaga terkait, hal ini mengindikasikan ada pihak-pihak yang berupaya menghalang-halangi pembangunan kilang agar impor BBM kian membesar.

“Ada pihak-pihak yang menghambat pembangun kilang, ini masih seperti dulu. Dengan tidak ada tambahan kilang, maka impor kita akan meningkatkan. Nah sedangkan impor ini sangat rentan untuk diselewengkan,” katanya di Jakarta, Senin (21/11).

Dia mengingatkan bahwa Indonesia sudah terhitung puluhan tahun tidak melakukan pembangunan kilang, permasalahannya tidak lain ada permainan lintas sektoral yang membenamkan setiap gagasan melakukan pembangunan kilang.

Diketahui baru-baru ini diakuinya bahwa semangat untuk melakukan pembangunan kilang mulai tumbuh kembali, hal ini membuatnya tak segan memberikan dukungan.

Namun sesuatu yang terjadi membuatnya kecewa, tiba-tiba dia mendapat pesan beredar yang mengatasnamakan Wakil Direktur Utama Pertamina, mencoba untuk menghalangi pembangun kilang.

“Secara spontan terlepas informasi tersebut benar atau salah, tidak boleh ada yang menghalangi pembangun kilang, hambatan tersebut harus dilawan,” tegasnya.

(Laporan: Dadangsah Dapunta)

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Dadangsah Dapunta
Editor: Eka