Jakarta, Aktual.co —Terkait dengan hari pertama pelaksanaan kebijakan pelarangan sepeda motor, Gubernur DKI Jakarta Ahok meragukan pengendara sepeda motor mau menitipkan kendaraannya di gedung yang menjadi kantung parkir dan menaiki bus gratis yang disiapkan Pemprov DKI.
“Pasti ga ada yang mau naik, mereka pasti cari alternatif. Jadi orang itu udah kebiasaan naik motor. Gak bisa kendaraan umum manapun yang mengalahkan sepeda motor,” ujar Ahok di Balai Kota, Rabu (17/12).
Untuk itu, ia mengatakan penyediaan 10 bus tingkat dan bus Transjakarta gratis dapat mencukupi kebutuhan pengendara motor di kawasan pelarangan.
“Makanya kalau nanya bus cukup atau enggak, aku bilang pasti cukup,” ujarnya.
Namun, ia menegaskan akan terus melakukan uji coba pelaksanaan pelarangan sepeda motor hingga pengendara motor dapat terbiasa untuk menaiki bus gratis yang disediakan.
“Tunggu aja, nanti mulut ke mulut ternyata naik bus lebih enak. Nanti lama-lama orang kantoran mau makan ke mall juga naik bus. Lama-lama akan jadi ikut, itu aja. Mesti sabar (maksa naik bus),” tambahnya. 
Ahok pun menyerahkan pelaksanaan peraturan kepada Dinas Perhubungan DKI dan Polda Metro Jaya yang beroperasi di kawasan tersebut. Seperti contohnya, apabila pengendara motor melakukan trik seperti tetap melewati kawasan pelarangan tersebut namun dengan cara didorong.
“Ya itu trik mereka (pengendara motor), pinter juga idenya. Kalau sanksinya itu terserah polisi aja sama Dishub,” tutupnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Andy Abdul Hamid