Lebak, Aktual.com – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Lebak, meminta Umat Muslim memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa menghadapi agenda tahun politik pada pemilihan kepala daerah (pilkada) tahun 2018.

“Persatuan dan kesatuan itu bagian dari pada keimanan Umat Muslim karena mencintai Tanah Air,” kata Sekertaris MUI Kabupaten Lebak KH Akhmad Khudori di Lebak, Senin (9/4).

Pesta demokrasi secara serentak yang dilaksanakan 27 Juni 2018 diharapkan berjalan lancar dan damai tanpa menimbulkan gangguan keamanan di masyarakat.

Meski pilkada di Kabupaten Lebak diikuti pasangan tunggal yakni Iti Octavia-Ade Sumardi berhadapan dengan kolom kosong.

Masyarakat tentu wajib menyukseskan pilkada secara damai, jujur, adil tanpa terjadi politik uang.

Selain itu juga persatuan perlu dijaga serta dilestarikan umat muslim dan jangan sampai terpecahbelah maupun menimbulkan konflik di masyarakat.

Ajaran Islam mengharamkan perbuatan yang bisa menimbulkan kerugian orang lain.

Karena itu, pelaksanaan pilkada bisa memperkuat persatuan dan kesatuan untuk mewujudkan kesejahteraan.

“Jika ada perbedaan pada dukungan calon kepala daera sudah hal biasa,namun kita lebih mengedepankan persatuan,kesatuan dan kedamaian,” ujarnya menjelaskan.

Menurut dia, Umat Muslim memiliki kewajiban untuk menjaga persatuan juga menciptakan kedamaian.

Dalam sejarah Umat Muslim mampu menjadi tonggak pemersatu bangsa, sehingga umat muslim bagian terdepan dalam mempertahankan dan memperkuat Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Selain itu juga Umat Muslim memiliki kewajiban untuk melakukan perlawanan jika negara Indonesia ada yang mengobok-obok oleh orang-orang asing.

Begitu juga masyarakat jangan sampai terpengaruh oleh faham radikalisme atau terorisme yang bisa memecahbelah persatuan NKRI.

“Islam tentu mengajarkan cinta Tanah Air sebagai bentuk keimanan diantaranya mempertahankan NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika itu,” katanya menjelaskan.

 

Ant.

Artikel ini ditulis oleh: