Tapteng, Aktual.com – Praktisi pendidikan Tapteng, Sumatera Utara, Murdianto Teguh, mengatakan bahwa Ujian Nasional (UN) boleh kembali diberlakukan sebagai penentu kelulusan jika pembangunan integritas dan kejujuran telah berhasil dilakukan.

“Ada hal yang lebih besar ingin diraih dalam pelaksanaan Ujian Nasional, yakni menanamkan integritas dan kejujuran. Kalau sudah menjadi karakter dan roh, suatu saat, otomatis akan mengembalikan fungsi UN sesuai amanah Undang-undang (sebagai penentu kelulusan),” ujar Murdianto kepada Aktual.com di Tapteng, Rabu (5/4).

Menurut Kepala Sekolah bertaraf internasional itu, kembalinya UN sebagai penentu kelulusan tergantung pada seberapa lama proses pembentukan integritas dan kejujuran itu menjadi ruh dan karakter pendidikan di Indonesia.

“Kalau satu tahun bisa, maka satu tahun cukup,” pungkasnya.

Murdianto mengingatkan, jika pembentukan integritas dan kejujuran belum berhasil dilakukan, maka UN sebagai penentu kelulusan akan kembali menjadi bumerang bagi dunia pendidikan itu sendiri.

“UN itu akan mengembalikan fatamorgana pendidikan, mengukur sesuatu yang seharusnya tidak diukur,” pungkas Murdianto.

Pria ramah senyum itu mengungkapkan Ujian Nasional sebagai penentu kelulusan yang berlaku sejak 2003 hingga 2014 silam menimbulkan berbagai persoalan dan polemik. Diantaranya, tekanan psikologis tersendiri yang akhirnya mengesampingkan aspek pedagogies dalam dunia pendidikan.

“Sehingga dari akumulasi persoalan sekian tahun itu, UN hanya sebagai rahasia umum banyak manipulasi, sehingga apapun cara, mengarah pada nilai UN yang baik, tanpa mengedepankan aspek pedagogis,” pungkas Murdianto.

Sementara itu, pengembalian penentuan kelulusan kepada penyelenggara pendidikan, dalam hal ini pihak Sekolah, adalah langkah tepat.

Penerapan UN sebagai alat untuk penilaian serta evaluasi tentu akan berdampak pada pengembangan pendidikan di Indonesia.

“Kalau evaluasi, selain menilai, ada ‘follow up threatmen’, kalau ada yang rendah atau belum mencapai standar itu haruslah diberi perbaikan. Disana letaknya fungsi UN saat ini,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh: