Petugas kepolisian dari Puslabfor Mabes Polri membawa kantung jenazah saat melakukan Olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di lokasi ledakan yang diduga bom di Terminal Kampung Melayu, Jakarta, Kamis (25/5/2017). Ledakan yang diduga bom tersebut terjadi sekitar pukul 21.00 WIB, saat ini polisi masih melakukan olah TKP guna mengumpulkan data di lokasi kejadian. AKTUALMunzir

Jakarta, Aktual.com – Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam serta Kedutaan Besar Negara-negara Anggota Uni Eropa, mengecam serangan teroris yang terjadi di Terminal Bus Kampung Melayu, Jakarta Timur pada 24 Mei.

“Kami menyampaikan pula belasungkawa kepada keluarga dan rekan-rekan para korban serta pihak berwenang dan masyarakat Indonesia. Kami berharap semua yang terluka akibat serangan tersebut dapat segera pulih,” demikian keterangan resmi dari Uni Eropa yang diterima di Jakarta, Jumat (26/5).

Uni Eropa menyampaikan apresiasi kepada aparat penegak hukum Indonesia atas kewaspadaan dan tindakan, sehingga berhasil mencegah terjadinya banyak serangan selama ini, dan kepada para polisi yang telah kehilangan nyawa mereka dalam menjalankan tugas.

Dalam pernyataan tersebut, Uni Eropa juga menegaskan keinginannya untuk ikut bersatu melawan terorisme.

Dua ledakan bom yang terjadi di Terminal Bus Kampung Melayu pada Rabu (24/5) malam mengakibatkan lima orang meninggal dunia dan 11 orang lainnya luka-luka.

Dua pelaku bom bunuh diri yang diidentifikasi bernama Ichwan Nurul Salam dan Ahmad Sukri meninggal seketika.

Selain menyebabkan dua pelaku tewas, ledakan bom juga menyebabkan tiga korban polisi yakni Bripda Taufan Tsunami, Bripda Ridho Setiawan dan Bripda Imam Gilang Adinata, gugur saat bertugas.

Korban yang mengalami luka-luka berjumlah 11 orang yang terdiri atas enam polisi dan lima warga sipil.

Saat ini pihak kepolisian masih terus menyelidiki kasus untuk mencari dalang dan motif di balik teror bom yang kembali melanda Jakarta, setelah ledakan bom Sarinah yang terjadi pada awal 2016.

 

Ant.

Artikel ini ditulis oleh: