Menurut dia, sudah saatnya kerja sama negara-negara maju dan negara-negara berkembang dikonkritkan.
“Di jajaran Dewan Uni Eropa yang beranggotakan 47 negara, saya telah menyusun kerangka kesepakatan antara negara-negara maju dan negara-negara berkembang untuk ditandatangani pada Konferensi Perubahan Iklim di Bonn (Jerman) bulan November mendatang,” katanya.
Oleh sebab itu, Presscott berharap agar ajang tahunan EFG di Guiyang yang berlangung pada 17-18 Juni itu bisa menelurkan kesepakatan yang bisa diimplementasikan dalam mengatasi persoalan lingkungan.
“Saya ucapkan selamat kepada panitia penyelenggara atas terselenggaranya konferensi rutin ini sebagai solusi atas masalah lingkungan global,” katanya.
Guiyang, kota kecil yang berjarak sekitar 2.250 kilometer di sebelah selatan Ibu Kota China di Beijing itu bergeliat sejak Jumat (16/6) saat para peserta dari berbagai negara datang untuk menghadiri simposium tersebut.
Artikel ini ditulis oleh:
Nebby