Korea Utara adalah salah satu negara paling tertutup di dunia dan rincian dari operasi-operasi bawah tanah sulit untuk diperoleh. Tetapi para pakar yang meneliti negara itu dan pembelot yang pergi ke Korea Selatan atau Barat telah memberikan beberapa informasi.
Kim Heung-kwang, seorang mantan guru besar sains komputer di Korea Utara yang membelot ke Korea Selatan pada 2004 dan masih memiliki sumber-sumber di dalam Korea Utara, mengatakan serangan dunia maya Pyongyang bertujuan menaikkan jumlah uang tunai yang sepertinya dikelola Unit 180, bagian dari Biro Umum Pengawasan (RGB), lembaga intelejen utamanya di luar negeri.
“Unit 180 terlibat dalam peretasan institusi-institusi finansial dengan menerobos dan menarik uang dari rekening bank,” kata Kim kepada Reuters. Beberapa waktu lalu ia mengatakan beberapa bekas siswanya telah ikut Komando Saiber Strategis Korea Utara, tentara dunia mayanya.
“Para peretas pergi ke luar negeri untuk menemukan lokasi dengan layanan internet yang lebih baik daripada di Korea Utara supaya tidak meninggalkan jejak,” kata Kim.
Menurut dia, tampaknya mereka bekerja menyamar sebagai karyawan perusahaan-perusahaan perdagangan, di cabang-cabang luar negeri dari perusahaan-perusahaan Korea Utara, atau usaha-usaha patungan di China dan Asia Tenggara.
Artikel ini ditulis oleh:
Nebby