Prajurit TNI Batalyon Infanteri (Yonif) 400/Raider yang tergabung dalam Satgas Pamtas RI-PNG (Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan antara Republik Indonesia dan Papua Nugini RI-PNG) menangkap warga yang membawa ganja saat pelaksanaan Sweeping Darat di Kabupaten, Keeroom, Papua, Minggu (13/9). Pemeriksaan dibawah pimpinan Letkol Inf Heri Bambang Wahyudi selaku Dansatgas berhasil mengamankan seberat 1 Kg Narkoba jenis ganja yang dikemas dalam 8 bungkus besar, 2 paket kecil, uang sebesar Rp 85.000, 6 bungkus kondom, 2 buah HP, 2 buah dompet, 1 buah Noken dan 1 buah Ransel. AKTUAL/PUSPEN TNI

Timika, Aktual.com – Komando Daerah Militer XVII/Cenderawasih memastikan tidak ada rencana penambahan pasukan TNI, terutama dari luar Papua, ke Tembagapura, Mimika untuk mengatasi gangguan keamanan di wilayah itu.

“Sampai sekarang tidak ada penambahan pasukan dari luar Papua. Kita menggunakan pasukan yang ada di Papua saja untuk menghadapi KKSB (Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata) di Tembagapura itu,” kata Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Muhammad Aidi di Timika, Kamis (5/4).

Ia mengatakan pasukan gabungan TNI berkekuatan 50 personel dari Batalyon Infantri 751/Rider, Batalyon Infantri 754/Eme Neme Kangasi, dan Brigade Infantri 20/Ima Jaya Keramo yang diterjunkan dalam operasi penindakan KKSB Tembagapura itu, seluruhnya merupakan pasukan yang sudah ada di Timika.

“Mereka semua itu pasukan yang sudah ada di Timika. Memang Yonif 751/Rider itu markasnya di Sentani, tapi anggotanya ada yang melaksanakan tugas pengamanan daerah rawan di Timika. Itu yang kita gunakan,” ujar Kolonel Aidi.

Ia mengatakan TNI tidak melaksanakn pergeseran pasukan secara signifikan ke Tembagapura lantaran potensi ancaman KKSB di wilayah itu masih bisa diatasi dengan kekuatan pasukan yang ada di Timika.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara