Lebak, Aktual.com – Usaha petani Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, hingga kini kurang maksimal akibat kekurangan tenaga penyuluh pertanian di daerah itu.

“Kami setiap tahun mengusulkan penambahan petugas penyuluh itu, namun jumlah yang direalisasikan relatif kecil,” kata Kepala Bidang Penyuluh Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Lebak Deni Iskandar di Lebak, Banten, Jumat (13/11).

Kekurangan tenaga penyuluh di Kabupaten Lebak sudah berlangsung lama dan berdampak terhadap produksi dan produktivitas, sehingga usaha pertanian belum menjadikan andalan ekonomi petani.

Selain itu juga pengembangan penerapan teknologi pertanian belum maksimal akibat minimnya kemampuan petani dalam meningkatkan perilaku sikap dan ketrampilan (PSK).

Sebab, mereka kurang mendapatkan pendampingan dari tenaga penyuluh.

Idealnya, kata dia, petugas penyuluh itu satu desa dijabat oleh satu penyuluh, sedangkan Kabupaten Lebak terdapat 345 desa dan kelurahan.

“Kami berharap tenaga penyuluh itu sesuai dengan jumlah desa dan kelurahan itu,” katanya menjelaskan.

Menurut dia, saat ini, jumlah tenaga penyuluh yang ada sebanyak 137 orang berstatus pegawai negeri sipil (PNS), tenaga harian lepas (THL) dan tenaga kerja kontrak (TKK).
Petugas penyuluh tersebut terpaksa mendampingi kelompok tani tiga sampai empat desa.

Karena itu, pihaknya berharap pemerintah dapat mengangkat tenaga penyuluh menjadi PNS maupun Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

“Kita berharap kekurangan tenaga penyuluh sebanyak 308 orang itu bisa direalisasikan, sehingga terwujud satu desa/kelurahan dijabat satu penyuluh,” katanya.

Ketua Gabungan Kelompok Petani (Gapoktan) Suka Bungah Desa Tambak Baya Kecamatan Cibadak Kabupaten Lebak Ruhyana mengatakan mendukung penambahan tenaga penyuluh guna meningkatkan pengetahuan prilaku sikap ketrampilan petani.

Apabila, kemampuan petani itu meningkat dipastikan usaha sektor pertanian dapat menjadikan andalan ekonomi di masyarakat.

“Kami saat ini didampingi penyuluh dalam sepekan hanya satu kali pertemuan akibat kekurangan tenaga penyuluh itu,” katanya.* (Antara)

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: As'ad Syamsul Abidin