Jakarta, Aktual.com — Hubungan sesama manusia menjadi fitrah kita sebagai makhluk sosial. Ternyata pertemanan yang beraneka ragam yang terjalin, dimana hanya persahabatan yang diberkahi oleh Allah SWT. Ustad Arifin Ilham menghimbau agar berhati-hati dalam memilih sahabat, apalagi pasangan hidup.
Ustad Arifin menerangkan, ada tujuh macam sahabat, seperti salah satunya Ta’aruffan yang memeliki arti “perkenalan”.
“Persahabatan yang terjalin karena pernah berkenalan secara kebetulan, seperti pernah bertemu di kereta api, halte, rumah sakit, kantor pos, ATM, bioskop dan lainnya,” demikian kata Ustad Arifin Ilham, baru-baru ini.
Selanjutnya, ada yang namanya “Taariiihan”. Menurutnya, persahabatan yang terjalin karena faktor sejarah. Misalnya teman sekampung, satu Almamater, pernah kost bersama, diklat bersama dan sebagainya.
Kemudian juga ada “Ahammiyyatan”. Adalah persahabatan yang terjalin karena faktor kepentingan tertentu, seperti bisnis, politik, boleh jadi juga karena ada maunya dan sebagainya.
Di samping juga ada “Faarihan”, merupakan persahabatan yang terjalin karena faktor hobi, seperti teman futsal, badminton, berburu, memancing, dan sebagainya.
Selain itu, juga ada “Amalan”. Yakni, persahabatan yang terjalin karena satu profesi. Di antaranya, sama-sama dokter, guru, dan sebagainya.
Dan, juga ada “Aduwwan”. Yaitu, seolah sahabat tetapi musuh, di depan seolah baik tetapi sebenarnya hatinya penuh kebencian, menunggu, mengincar kejatuhan sahabatnya, “Bila engkau memperoleh nikmat, ia benci, bila Engkau tertimpa musibah, ia senang”. (QS 3:120).
Rasulullah SAW mengajarkan doa kepada umatnya, “Allahumma ya Allah selamatkanlah Hamba dari sahabat yg bila melihat kebaikanku ia sembunyikan, tetapi bila melihat keburukanku ia sebarkan.”
Yang terakhir ada “Hubban Iimaanan”. Merupakan sebuah ikatan persahabatan yang lahir batin, bertemu karena Allah SWT, berpisah karena Allah SWT, tulus saling cinta dan sayang karena Allah SWT, saling menolong, menasehati, menutupi aib sahabatnya, memberi hadiah, bahkan diam diam dipenghujung malam, ia doakan sahabatnya. Boleh jadi ia tidak bertemu tetapi ia cinta sahabatnya karena Allah Ta’ala.
“Sungguh seseorang di Akhirat akan dikumpulkan bersama siapa yg ia cintai di dunia,” demikian sabda Rasululah SAW.
Menurut Ustad Arifin, dari ketujuh macam persahabatan di atas, poin satu hingga enam akan sirna di Akhirat nanti. Yang tersisa hanya ikatan persahabatan yang ke-7, yaitu persahabatan yang dilakukan karena Allah SWT. (QS 49:10),
Dalam Firman Allah SWT yang berbunyi, “Teman-teman akrab pada hari itu (Kiamat) menjadi musuh bagi yang lain, kecuali persahabatan karena Ketakwaan.” (QS 43:67). (Sumber: Ustad Arifin Ilham).
Artikel ini ditulis oleh: