Tokyo, Aktual.com – Duta Besar Amerika Serikat untuk Jepang pada Selasa (10/4) bertemu dengan keluarga orang yang diculik oleh Korea Utara beberapa dasawarsa lalu, untuk dilatih menjadi mata-mata.

Pertemuan itu dilakukan hanya seminggu sebelum perdana menteri Jepang dijadwalkan mengangkat masalah tersebut dalam pertemuan puncak dengan Presiden Donald Trump.

Masalah itu adalah pengutamaan dalam negeri bagi perdana menteri Shinzo Abe, yang dukungan terhadap pemerintahannya dirusak skandal, yang dicurigai sebagai perkoncoan dan upaya menutup-nutupi.

Namun, Jepang khawatir hal itu menciptakan kemunduran bagi perundingan masalah nuklir dan peluru kendali dalam serangkaian rencana pertemuan puncak dengan Korea Utara.

Korea Utara mengakui bahwa pada 2002 menculik 13 warga Jepang pada 1970-an dan 1980-an untuk dilatih menjadi mata-mata dan lima di antaranya telah kembali ke Jepang. Abe mengatakan dia tidak akan beristirahat sampai ke-13 orang itu kembali dan menjadikan masalah itu sebagai kunci karier politiknya.