Tel Aviv, Aktual.com – Israel melarang Perdana Menteri Palestina Rami Hamdallah dan pejabat senior lain memasuki Jerusalem dan komplek masjid Al Aqsa.

Ehab Bseiso, Juru Bicara Pemerintah Palestina, mengatakan penguasa Israel melarang Hamdallah memasuki Jerusalem melalui pos pemeriksaan militer Hizma.

Bseiso mengecam tindakan itu, dan menggambarkannya sebagai bukti keangkuhan Israel.

Ia menjelaskan Hamdallah berusaha pergi ke kota suci tiga agama langit tersebut untuk mengetahui pelanggaran Israel atas Masjid Al-Aqsha di Jerusalem Timur. Hamdallah disertai oleh dua pejabat senior intelijen, Majed Faraj dan Ziad Hab Ar-Reeh.

Bagian timur kota itu adalah sumber ketegangan dan bentrokan selama tiga hari belakangan, setelah bentrokan sengit meletus di Kompleks Masjid Al-Aqsha antara polisi Israel dan orang Palestina yang sedang beribadah di tempat suci ketiga umat Muslim tersebut.

Israel menduduki Jerusalem Timur dalam Perang Timur Tengah 1967. Namun, masyarakat internasional tidak mengakui Jerusalem sebagai ibu kota Israel dan memandang pencaplokannya sebagai pelanggaran atas Rencana Pemisahan PBB 1947, yang menyarankan Jerusalem ditempatkan di bawah rejim khusus internasional.

Namun negara Yahudi menolak rencana tersebut.

Artikel ini ditulis oleh: