Jakarta, Aktual.co — Cokelat, siapa yang tidak memfavoritkan makanan tersebut? Makanan berbahan manis ini banyak digemari oleh anak-anak bahkan hingga dewasa. Dan tahukah Anda ada kabar buruk pagi Anda penikmat coklat. Pasalnya di beberapa negara penghasil cokelat akan mengalami defisit dan hal ini akan mempengaruhi keberadaan cokelat di dunia. 
Produsen cokelat di Swiss, Barry Callebaut Group, menyebutkan bahwa mereka akan mengalami krisis dan defisit cokelat pada tahun 2020. Krisis cokelat ini bisa menyebabkan tingginya harga bahan dasar cokelat menjadi dua kali lipat dari harga 8 tahun lalu. 
Bahkan produsen coklat yang selalu mengirim produknya ke berbagai seniman dan pengolah cokelat itu mengatakan bahwa saat ini permintaan cokelat sangat tinggi, membuat harganya juga ikut melambung. 
Akibatnya cokelat yang diproduksi jadi semakin kecil dan disiasati dengan menambahkan kacang, biskuit atau wafer. 
Dan terkaitnya dengan Isu penyakit Ebola juga menjadi salah satu penyebab langkanya cokelat. Hampir 70 persen produksi cokelat berasal dari kebun cokelat di Afrika Barat. Sementara saat ini wabah Ebola yang menyebar di Afrika menyebabkan pasar jual beli cokelat menjadi terguncang. 
Sebenarnya jika dilihat dan bahkan dirasakan, coklat adalah makanan yang menyehatkan, menyenangkan. Hanya saja cokelat memang mengandung kafein. Namun efek anti oksidan dan anti stres dari cokelat boleh dibilang baik, bisa meredakan stres, mengurangi selulit dan mencerahkan kulit. 
Dan ternyata sekarang salah satu alternatif untuk pengganti cokelat yang dimakan adalah Carob. Konon rasanya mirip dengan cokelat, namun bebas dari kafein. Terbuat dari biji-bijian dan saat ini banyak dijual dalam bentuk serbuk. Nah, Anda bisa memilih cokelat atau carob, yang pasti jangan sampai berlebihan ya. Selain menghemat stok, juga untuk menjaga kesehatan Anda. Dikutip dari laman berita Wanita, Kamis (20/11).