Kabareskrim Mabes Polri Komjen Ari Dono Sukmanto berjalan saat akan memberikan keterangan mengenai pengungkapan kasus tindak pidana perdagangan orang di Jakarta, Kamis (21/12). Bareskrim Mabes Polri berhasil melakukan pengungkapan kasus tindak pidana perdagangan orang jaringan Arab Saudi, Jaringan Asia Pasifik dan Jaringan China dengan mengamankan 7 orang tersangka beserta sejumlah barang bukti. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Wakpolri Konjen Pol Ari Dono Sukmanto, mengatakan sedikitnya 35 orang pelaku penjarahan toko di Palu, Sulawesi Tengah, telah ditangkap polisi.

Setelah terjadi gempa dan tsunami, beberapa toko di Palu dijarah oleh beberapa pelaku yang memanfaatkan situasi yang kacau itu.

Ari Dono menceritakan situasi di Palu saat awal-awal setelah kejadian bencana gempa dan tsunami.

Pada hari pertama usai terjadinya bencana gempa dan tsunami, tidak ada satupun toko makanan atau warung yang buka.

Warga yang kelaparan akhirnya mengambil paksa makanan dan minuman dari sejumlah toko. “Warung tidak ada yang buka. Perut lapar,” kata Ari Dono di Jakarta, Selasa (2/10).

Pada hari kedua, kata Ari Dono, bantuan berupa makanan sudah mulai berdatangan. Namun polisi masih memberikan toleransi kepada warga yang mengambil berbagai stok produk makanan dan pakaian, karena distribusi bantuan belum merata.

“Masih ada peristiwa (penjarahan) seperti kalau ambil makanan, pakaian, kami tolerir. Tapi kalau ambil laptop, uang, kami lakukan penegakkan hukum,” katanya.

Ia pun menegaskan para pelaku penjarahan yang mengambil barang bukan berupa makanan dan pakaian, akan diproses hukum dengan pasal pidana pencurian.

“Kalau orang mencuri, ditangkap, diperiksa bukti-bukti, dilimpahkan ke pengadilan. Dalam hal ini ada pemberatan karena dilakukan saat bencana,” ucapnya.

Ia pun memastikan bahwa para pelaku penjarahan adalah warga setempat.

“(Pelaku) warga sini, bukan warga Palu. Karena akses ke Palu itu terputus,” katanya.

 

Ant.

Artikel ini ditulis oleh: