“Ketiga, Presiden Trump memasukkan Indonesia dalam kategori negara yang mencurangi AS dalam perdagangan internasional. Ini tentu tidak bisa diterima oleh Indonesia,” ucapnya.
Kalaulah Indonesia, lanjutnya, dituduh demikian harusnya Indonesia dibawa ke Badan Penyelesaian Sengketa WTO (Dispute Settlement Body DSB) di mana AS dan Indonesia merupakan anggota.
“Terakhir ada isu bahwa Wakil Presiden Pence ke Indonesia dalam rangka urusan Freeport. Nah kan sekarang Freeport sudah terima untuk mengubah status Kontrak Karya (KK) menjadi Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK),” ujarnya.
Ia menegaskan kehadiran Pence justru akan dicurigai publik agar Indonesia melakukan kompromi baru.
“Kehadiran Pence juga tidak akan disambut secara antusias seperti halnya Presiden Obama atau Menlu Hillary Clinton saat datang ke Indonesia,” tegas dia.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara





















