Foto udara kebakaran hutan di Kabupaten Lahat diambil dari Helikopter MI8 milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Lahat, Sumatera Selatan, Jumat (18/9). Puluhan hektar hutan di kawasan tersebut habis terbakar karena ulah oknum yang tidak bertanggung jawab. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/foc/15.

Semarang, Aktual.com – Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) menilai persoalan kabut asap dan kekeringan di Indonesia merupakan bencana ekologis.

Bencana asap yang melanda sebagian besar pulau Sumatera dan Kalimantan telah mengakibatkan tidak kurang dari 25.535 orang jatuh sakit, bahkan di antaranya ada yang meninggal. Bahaya kekeringan juga tak kalah hebatnya melanda tidak kurang di 12 provinsi di Indonesia.

Disampaikan Rumiyati, aktivis Walhi Semarang, di Jawa Tengah, dari 16 kabupaten yang terancam kekeringan, 8 di antaranya mengalami kekeringan yang meluas.

Sebagai penggambaran, tutur Rumiyati, dari 256 desa di Kabupaten Blora, 158 desa alami krisis air. Gagal panen pun tidak hanya sebagai ancaman, namun sudah terbukti. Meningkatnya angka kemiskinan seolah menjadi potret umum pada pedesaan di Indonesia, seiring penurunan kuantitas rumah tangga petani.

“Maka krisis pangan dan ancaman gizi buruk pun menanti di pelupuk mata,” ujar dia, dalam siaran pers yang diterima Aktual.com, Senin (28/9).

Artikel ini ditulis oleh: