Surabaya, Aktual.com – Eri Cahyadi, Wali Kota Surabaya, mengungkapkan tantangan yang dihadapi oleh pemerintah kota dalam membantu warga miskin agar dapat memperoleh pekerjaan dan keluar dari lingkaran kemiskinan.

“E ada penduduk di suatu daerah yang telah ditawari pekerjaan, tetapi menolak. Saya bahkan telah memanggil individu tersebut, namun dia mengeluh kelelahan. Bahkan ada yang mengeluhkan bahwa ada individu yang bekerja di ruangan ber-AC,” ujarnya seperti yang dikutip dalam pernyataan resmi dari pemerintah kota di Surabaya, Jawa Timur, pada hari Selasa.

Eri menyampaikan bahwa sebelum menjadi seorang pegawai negeri sipil dan menjabat sebagai wali kota, dia pernah menjadi seorang penjual obat serta pedagang hewan seperti kambing, sapi, beras, dan gula.

“Saya pernah melakukan hal tersebut. Namun sekarang saya melihat generasi muda mengeluhkan pekerjaan, mengatakan bahwa mereka lelah, dan menginginkan pekerjaan yang dilakukan di dalam ruangan,” tambahnya.

“Janganlah memilih-milih pekerjaan seperti itu. Pekerjaan seharusnya dijalani dengan semangat untuk mengubah nasib kita. Oleh karena itu, mari bekerja dengan semangat, jangan mencari-cari pekerjaan yang paling nyaman,” katanya lagi.

Wali Kota ini meminta kepada pengurus lingkungan seperti rukun tetangga dan rukun warga untuk mengeluarkan penduduk yang enggan menerima fasilitas dari pemerintah untuk memperoleh pekerjaan dari daftar keluarga miskin.

Dia menghargai tindakan tegas yang diambil oleh Ketua RW 5 di Kelurahan Keputran yang menghapuskan nama penduduk dari daftar penerima bantuan sosial pemerintah karena mereka menggunakan bantuan tersebut untuk bersenang-senang.

“Ada penduduk yang setelah menerima uang, malah menggunakan uang tersebut untuk bersenang-senang, dan akhirnya dikeluarkan dari daftar penerima bantuan miskin oleh Pak RW-nya. Padahal mereka sulit mendapatkan bantuan, namun malah menggunakannya untuk berfoya-foya,” tambahnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara
Editor: Sandi Setyawan