Warga berusaha mengevakuasi papan panjat dinding setinggi 15 meter milik Federasi Panjat Tebing Indonesia yang roboh dan menimpa sejumlah mobil akibat angin puting beliung di Kota Kediri, Jawa Timur, Jumat (20/11). Sejumlah fasilitas publik di berbagai titik di Kota Kediri mengalami kerusakan akibat terjangan angin puting beliung disertai hujan deras selama 15 menit. ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani/aww/15.

Kediri, Aktual.com – Tiga unit mobil yang diparkir di halaman kantor Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Kediri, Jawa Timur, ringsek tertimpa “wall climbing” atau media panjat yang ambruk menyusul hujan deras.

“Tadi saya dengan rekan-rekan lainnya masih rapat, dan ada suara menggelegar kami langsung keluar, dan ternyata mobil saya tertimpa,” kata Kateni, salah seorang pemilik mobil yang tertimpa “wall climbing” itu, Jumat sore (20/11).

Ia sempat diajak berbicara oleh pengurus Federasi Panjat Tebing Indonesia Kediri, tentang perbaikan kendaraannya, namun belum ada titik temu. Ia menuntut agar lembaga itu bertanggungjawab terkait dengan ambruknya papan panjat tersebut.

“Ini masih menunggu, tadi katanya lagi koordinasi dengan KONI Kota Kediri,” ujar pemilik mobil Panther dengan nomor polisi AG 1208 PB tersebut.

Hal senada juga diungkapkan oleh Rizal, pemilik mobil lainnya yang menjadi korban, yakni Katana nomor polisi AG 432 RA. Pemiliknya juga meminta pertanggungjawaban untuk perbaikan mobilnya yang ringsek. Ia berharap, segera ada kejelasan dan mobilnya segera diperbaiki.

Selain menimpa mobil milik Kateni serta Rizal, bangunan itu juga menimpa sebuah mobil Honda CRV. Mobil warna merah dengan nomor polisi AG 940 VW itu ringsek bagian depannya, sementara dua mobil lainnya ringsek di bagian tengah.

Hujan deras yang terjadi di Kota Kediri disertai angin kencang dan merobohkan “wall climbing” setinggi 15 meter. Bangunan itu menimpa mobil serta kantor Federasi Panjat Tebing Indonesia Kediri. Jalur menuju jalan raya juga tertutup, sebab bangunan yang terbuat dari rangka besi itu menutupi jalan.

Saat hujan deras itu, kantor Hiswana Migas dipadati tamu, sebab bersamaan dengan kegiatan pertemuan para pengelola stasiun pengisian bahan bakar untuk umum (SPBU) di wilayah Hiswana Migas Kediri yang terdairi dari Kabupaten/Kota Kediri, Kabupaten/Kota Blitar, Kabupaten Tulungagung, Trenggalek, serta Nganjuk.

Walaupun menimpa kendaraan dan bangunan, tidak ada korban jiwa dalam musibah tersebut. Petugas evakuasi juga langsung dikerahkan untuk menyingkirkan sisa-sisa bangunan tersebut.

sementara itu, Ketua Federasi Panjat Tebing Indonesia Kediri Bowo mengatakan saat ini memang sudah berkomunikasi dengan Ketua KONI Kota Kediri terkait dengan musibah itu, dan masih menunggu keputusan.

“Ini musibah alam, tadi angin berembus sangat kencang, sehingga ‘wall climbing’ bisa ambruk dan menimpa tiga mobil serta gedung sekretariat. Yang jelas, dalam musibah ini tidak ada korban jiwa, dan selanjutnya kami akan negosiasi,” ujar Bowo.

Selain di depan kantor Hiswana Migas Kediri Jalan Sudanco Supriadi Kota Kediri, angin ribut juga mengakibatkan pohon ambruk di sekitar Pendopo Kabupaten Kediri, di mana terdapat pohon besar yang tumbang, serta di sejumlah titik lainnya.

Petugas Kepolisian Resor Kediri Kota juga sempat mengamankan lokasi bangunan yang ambruk itu, guna berjaga-jaga terjadi hal yang tidak diinginkan, misalnya kecelakaan. Polisi meminta warga agar menjauh, sehingga proses evakuasi kendaraan bisa secepatnya dilakukan.

Artikel ini ditulis oleh: