Jakarta, Aktual.com – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Harvick Hasnul Qolbi menerima kunjungan Pj Bupati Simeulue, Provinsi Aceh, Ahmadlyah didampingi Sekretaris Daerah (Sekda) Simeulue, Asludin beserta Dandim 0115/Simeulue, Letkol Kav Mahdan Almahirsyah dan 7 (tujuh) kepala dinas di ruang kerjanya di Jakarta, Senin (19/12/2022).

Wamentan Harvick dalam keterangannya mengatakan, kunjungan rombongan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Simeulue tersebut untuk meningkatkan sinergi dalam rangka mendukung ketahanan pangan menuju kedaulatan pangan nasional.

“Kedatangan rombongan Pemerintah Kabupaten Simeulue hari ini memperlihatkan bagaimana daerah berperan aktif untuk bersinergi dengan Kementerian Pertanian dalam mewujudkan ketahanan pangan menuju kedaulatan pangan,” katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Wamentan mengapresiasi upaya Pemerintah Kabupaten Simeulue yang telah membuka areal persawahan baru dengan luas mencapai 7.000 hektar guna mewujudkan ketahanan pangan.

Wamentan Harvick berharap adanya pembukaan areal persawahan baru itu dapat menambah neraca komoditas pangan nasional dan membuat stabil harga beras.

“Saya tentu mengapresiasi trobosan-trobosan di sektor pertanian yang dilakukan oleh kawan-kawan di Pemkab Simeulue. Semoga hal ini dapat membuat harga beras relatif stabil dan menambah komoditas pangan ke depan,” ujarnya.

Sebagai informasi, pembukaan lahan persawahan ini merupakan program unggulan Pemkab Simeulue di sektor pertanian dengan slogan “Humasa Sebbel Khumaha Heba” yang artinya “Turun ke Sawah Besar-besaran dan Serentak”.

Program tersebut diluncurkan untuk memenuhi kebutuhan beras masyarakat dan sebagai upaya menanggulangi inflasi serta mewujudkan Kabupaten Simeulue swasembada pangan.

Dalam kesempatan tersebut, rombongan Pemkab Simeulue turut mengundang Wamentan Harvick untuk melakukan panen komoditas kelapa serta produk hortikultura lainnya bersama petani dan unsur Forkopimda. Selain itu, kehadiran Wamentan Harvick di sana juga untuk mendorong hilirisasi produk hasil pertanian di Kabupaten Simeulue.

 

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: A. Hilmi