Tangkapan layar Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) RI, Harvick Hasnul Qolbi saat menyampaikan materi dalam Forum Diskusi Salemba 79 bertajuk ‘Strategi Pemerintah dalam Memenuhi Aspek Kebutuhan Pangan Pokok’ yang diselenggarakan oleh Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI) secara virtual, Jakarta, Rabu (23/3). Foto: Aktual/Hilmi
Tangkapan layar Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) RI, Harvick Hasnul Qolbi saat menyampaikan materi dalam Forum Diskusi Salemba 79 bertajuk ‘Strategi Pemerintah dalam Memenuhi Aspek Kebutuhan Pangan Pokok’ yang diselenggarakan oleh Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI) secara virtual, Jakarta, Rabu (23/3). Foto: Aktual/Hilmi

Jakarta, Aktual.com – Menjelang bulan suci Ramadhan dan Hari Raya Idulfitri 1443 H, beberapa ketersediaan dan harga kebutuhan pangan tengah mengalami gejolak. Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) RI, Harvick Hasnul Qolbi mengungkapkan hal ini disebabkan karena situasi global maupun domestik.

Hal ini disampaikan dalam Forum Diskusi Salemba 79 bertajuk ‘Strategi Pemerintah dalam Memenuhi Aspek Kebutuhan Pangan Pokok’ yang diselenggarakan oleh Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI) secara virtual, Jakarta, Rabu (23/3).

“Bapokting ini memang sedang mengalami gejolak dikarenakan situasi internasional, terus juga situasi nasional yang memang sebenarnya sudah diantisipasi oleh pemerintah dan juga pengusaha pangan kita,” kata Wamentan Harvick.

Ia mengatakan bahwa pihaknya saat ini terus menjalin komunikasi dengan para petani dan juga pengusaha swasta maupun BUMN di bidang pangan. Hal ini dilakukan agar produksi pangan dapat terus meningkat.

Selain itu, Wamentan Harvick juga membentuk program One Company for One Local Government. Program ini bertujuan agar pemerintah daerah dapat memberdayakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang memiliki core business sektor pangan.

“Jadi saya lebih cenderung bagaimana kita meningkatkan produktivitas kita, soal pangan ini. Inilah kuncinya. Saya lagi tekankan One Company For One Local Government yang tujuannya adalah memberdayakan BUMD untuk bergiat lagi lebih massif. Ini yang sedang saya upayakan. Saya juga mengharapkan kawan-kawan di daerah bisa lebih maksimal,” ujarnya.

Wamentan Harvick pun memastikan bahwa pemerintah memiliki komitmen untuk menyelesaikan berbagai permasalahan di sektor pangan ini. Sebab menurutnya, ketahanan pangan sangat berpengaruh terhadap ketahanan nasional.

Selain itu, ia juga berharap agar lembaga pendidikan seperti Universitas Indonesia (UI) dapat membantu pemerintah untuk memberikan informasi yang positif kepada masyarakat terkait pangan.

“Bahwa memang pemerintah berkomitmen memperbaiki ini, utamanya sektor pangan,” ungkap tokoh Nahdlatul Ulama (NU) ini.

Dalam acara tersebut, turut hadir Kepala Badan Pangan Nasional atau National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi, Badan Pengawas Bulog Donny Gahral Adiansyah, Policy Center ILUNI Heru Komarudin.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: A. Hilmi