Jakarta, Aktual.co — Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla memberikan sinyal kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) akan dilakukan November 2014 setelah melalui berbagai persiapan matang, antara lain menyebarkan Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Indonesia Pintar ke masyarakat yang berhak.

“Pokoknya kenaikan harga BBM bulan inilah,” kata Jusuf Kalla kepada pers di Kantor Wapres, Jakarta, Senin (3/11).

Dikatakan, pemerintah masih harus menunggu penyebaran Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) kepada seluruh masyarakat yang memang berhak menerima.

Wapres mengatakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) adalah mengalihkan subsidi dari konsumsi ke produktif, yaitu dari masyarakat yang selama ini mampu ke masyarakat yang kurang mampu.

“Sekarang ini kan subsidi kita berikan kepada orang yang punya mobil. Itu yang akan kita ambil dan akan kita alihkan subsidi tersebut ke rakyat yang kurang mampu,” kata Jusuf Kalla.

Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro memperkirakan penyesuaian harga BBM bersubsidi dapat memberikan ruang fiskal memadai agar pemerintah memiliki dana untuk belanja infrastruktur dan sosial, mengurangi beban impor migas serta menjaga konsumsi BBM agar volume tidak terlampaui.

Dalam APBN-Perubahan 2014, pemerintahan sebelumnya bahkan telah memberikan alokasi anggaran dana risiko sebanyak kurang lebih Rp5 triliun untuk biaya perlindungan sosial, sebagai kompensasi bagi masyarakat miskin yang terdampak kenaikan harga BBM bersubsidi, apabila diberlakukan sebelum berakhirnya 2014.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka