Jakarta, Aktual.com – Wakil Presiden Ma’ruf Amin memperingatkan tentang risiko kekerasan seksual yang terjadi di beberapa pesantren, dan meminta lembaga-lembaga pendidikan agama tersebut untuk lebih memperhatikan keamanan dan perlindungan para santri.

Dalam sambutannya saat membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Ikatan Pesantren Indonesia (IPI) 2023, di Surabaya, Jawa Timur, Jumat, Wapres menyoroti isu yang semakin mengkhawatirkan ini.

“Kita mengharapkan semua pesantren di seluruh Tanah Air untuk secara tegas menjaga keamanan dan kesejahteraan para santri, yang merupakan calon generasi penerus bangsa kita,” kata Wapres.

Belakangan ini, terungkap adanya kasus kekerasan seksual yang dilakukan oleh oknum di beberapa pesantren, yang tentu saja sangat mencoreng citra lembaga pendidikan agama yang seharusnya menjadi tempat yang aman dan mendidik.

“Kita tidak boleh membiarkan hal-hal seperti ini terjadi. Kekerasan seksual bukan hanya merugikan para korban secara fisik dan psikologis, tetapi juga merusak martabat pesantren itu sendiri,” tegas Wapres.

Dalam upayanya untuk mengatasi masalah ini, Wapres meminta Ikatan Pesantren Indonesia (IPI) sebagai wadah yang mewadahi pesantren-pesantren di Indonesia, untuk mengambil peran yang lebih aktif dalam mengawasi dan mencegah terjadinya penyimpangan semacam ini.

“IPI memiliki peran krusial dalam mengokohkan integritas pesantren. Saya mengajak IPI untuk melakukan pengawasan yang ketat terhadap pesantren-pesantren yang masih memiliki masalah keamanan dan perilaku menyimpang,” pinta Wapres.

Wapres berharap, langkah-langkah ini dapat mengatasi risiko kekerasan seksual dan mengembalikan citra baik pesantren sebagai tempat pendidikan agama yang berkualitas dan aman bagi para santri.

Dalam kesempatan tersebut, Ketua Umum IPI Abdul Muhaimin menyampaikan tentang peran IPI sebagai induk organisasi pesantren.

IPI memiliki jaringan yang meliputi berbagai wilayah di Indonesia, dengan visi mengokohkan agama, meneguhkan bangsa, serta misi Mandiri, Berdaya, dan Inovatif (Madain).

“Dalam tengah-tengah dinamika perkembangan zaman, pesantren memiliki tanggung jawab besar untuk menjadi pilar yang kokoh dalam membentuk karakter dan moral generasi muda kita,” kata Abdul Muhaimin.

Acara tersebut dihadiri oleh berbagai tokoh dan pimpinan pesantren dari berbagai wilayah di Indonesia, serta didampingi oleh sejumlah pejabat negara yang terkait dengan bidang pendidikan dan agama.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara
Editor: Firgi Erliansyah