Medan, Aktual.co — Status Gunung Sinabung di Sumatera Utara, naik dari siaga (III) menjadi awas (IV), sejak Selasa (2/6). Akibatnya, warga di tujuh desa dan dusun yang masuk dalam radius awas, dievakuasi.

“Kita sudah lakukan sosialisasi agar warga paham dan mau pindah ke posko yang sudah disiapkan Pemkab Karo,” ujar Bupati Kabupaten Karo, Terkelin Brahmana kepada wartawan, Rabu (3/6).

Menurut Bupati, warga di tujuh desa dan dusun itu dievakuasi di beberapa posko yang dinilai bersih dan mampu menampung ribuan jiwa. Yakni, posko Paroki, Gereja Katolik.

Ditambahkan Terkelin, pihaknya dari Pemkab Karo telah berkoordinasi dengan TNI, pihak GBKP, relawan, LSM dan stakeholder lainnya untuk menanggulangi para pengungsi.

“Petugas juga sudah standby dan bantuan juga sudah disiapkan. Kami lakukan sosialisasi sejak dini, agar tidak terjadi kepanikan dan penanganan bencana lebih bagus,” katanya.

Sebelumnya diberitakan, peningkatan status Awas Gunung Sinabung dilakukan setelah terjadinya pertumbuhan volume kubah lava disisi Selatan Tenggara Gunung mencapai lebih dari 3 juta meter kubik. Gunung Sinabung juga disebutkan dalam situasi labil, di mana awas panas guguran terus terjadi sejauh sekitar 7 km dari puncak kawah.

Pihak BNPB melalui Kepala Pusat Data Informasi dan Humas, Sutopo Purwo Nugroho telah merekomendasikan kepada pemerintah Kabupaten Karo untuk mengevakuasi warga yang bermukim hingga radius 7 km di Selatan – Tenggara.

Menurut Sutopo, bila terjadi serangkaian awan panas guguran dan peningkatan ancaman bahaya yang lebih besar maka dilakukan penutupan jalur jalan Raya Simpang-Gurukinayan-Simpang Sibitun-Jembatan Lau Bunaken Tigapancur – Ojolali – Tigapancur – Simpang Bagading dan Perjumaan Tigabogor.

Selain evakuasi, tujuh desa dan satu dusun juga direkomendasikan direlokasi. Yakni, Desa Sukameriah, Desa Berkerah, Desa Simacem, Desa Gurukinayan, Desa Kotatonggsa, Desa Berastepu, Desa Gamber dan Dusun Sibintun.

Artikel ini ditulis oleh: