Kebakaran lahan di Desa Pulo Geronggang, Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, Jumat (11/9). Sebanyak 276 titik api di Kab OKI terpantau oleh satelit AQUA/TERRA MODIS milik BMKG dan 588 titik api di Provinsi Sumatera Selatan. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/foc/15.

Jakarta, Aktual.com — Sebagian masyarakat Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah mengharapkan jajaran pemerintah serius menangani kebakaran hutan dan lahan di daerah tersebut sehingga tidak mengakibatkan kabut asap bertambah tebal.

“Kami berharap pemerintah lebih serius menangani kabut asap akibat kebakaran lahan yang masih terjadi di beberapa wilayah Kalimantan Tengah,” kata warga Jalan RTA Milono, Muhammad Jali di Palangka Raya, Minggu (13/9).

Dia mengatakan, peran pemerintah kabupaten-kota hingga provinsi sudah cukup maksimal dalam mengatasi kebakaran hutan dan lahan, yang mengakibatkan kabut asap di daerah itu. Namun diharapkan semua lebih serius lagi karena kebakaran hutan dab lahan mengakibatkan kabut asap pekat yang membahayakan kesehatan warga.

Karyawan sawasta itu menambahkan bahwa sampai saat ini pihaknya belum mengatahui apakah kebakaran lahan, yang saat ini terjadi disengaja oleh warga atau ulah para perusahaan perkebunan yang ada di Kalteng.

“Apabila terbukti dilakukan dengan unsur kesengajaan baik dari ulah masyarakat ataupun pihak perusahaan segera usut dan tuntaskan. Namun apabila murni oleh faktor alam segera diatasi dengan mengerahkan personel yang ada,” katanya.

Warga lainnya, Guntoro mengatakan, apabila pemerintah tidak serius menangani kabut asap akibat kebakaran lahan tersebut, maka akan berimbas ke masyarakat luas.

“Kalau ini tidak segera diantisipasi dari sekarang peristiwa yang pernah terjadi pada tahun 1997 lalu bakal terulang di tahun 2015, dimana kabut asap sangat pekat dan menyebabkan kelumpuhan roda perekonomian di daerah setempat,” katanya.

Dia berharap pemerintah bisa mengantisipasi lagi ke depan, jangan sampai kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan menjadi “musibah” tahunan di daerah ini. Kasian masyarakat selalu menghirup udara asap bercampur debu.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Nebby