Jakarta, Aktual.co — Banyak warga di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, terjangkit Demam Berdarah Dengue (DBD) dan harus mendapatkan perawatan di beberapa rumah sakit yang ada di Kota Stabat, Binjai dan Medan.
“Penyakit Demam Berdarah Dengue berkembang di Langkat,” kata salah seorang warga korban penyakit DBD, Haji Gimun, di Stabat, Minggu (26/10).
Haji Gimun menjelaskan bahwa istrinya baru saja terserang penyakit DBD, sehingga trombositnya turun, dan ia harus mendapat perawatan intensif di salah satu rumah sakit di kawasan Tandem, Kecamatan Hamparan Perak.
Kini setelah mendapatkan perawatan beberapa hari kondisi istrinya itu sudah mulai membaik dan istrinya sudah diperbolehkan untuk pulang.
Sementara itu pengakuan lain datang dari salah seorang warga, Budi, yang menceritakan tentang salah seorang jirannya Arinato yang juga terkena penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) dan mendapat perawatan intensif di salah satu rumah sakit di Kota Binjai.
“Ya ada salah seorang jiran yang terkena penyakit DBD ini, sekarang ia sedang mendapat perawatan di Binjai,” sambungnya.
Hal yang sama juga disampaikan warga Lingkungan III Kelurahan Stabat Baru Kecamatan Stabat Legino; salah seorang cucunya kini mendapat perawatan intensif di salah satu rumah sakit di Kota Medan, karena penyakit DBD.
“Cucuku itu sedang dirawat di salah satu rumah sakit di Kota Medan,” ungkapnya.
Kepala Wilayah Kecamatan Stabat Muhammad Nurta, yang mendapat laporan dari warga tentang berkembangnya penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD), langsung menurunkan tim foggingnya untuk melakukan pengasapan di rumah-rumah warga.
“Tadi kita menerima informasi tentang adanya DBD dan sudah kita turunkan tim untuk melakukan pengasapan di rumah warga,” lanjutnya.
“Di beberapa tempat lain juga sudah kita lakukan pengasapan untuk mengantisipasi berkembangnya penyakit DBD ini,” tambahnya.
Sebelumnya, Kepala Bidang (Kabid) Penanggulangan Masalah Kesehatan (PMK) Dinas Kesehatan Sumatera Utara, NG Hikmet, menjelaskan secara total DBD belum berstatus KLB.
Namun ada tiga kabupaten/kota yang sudah berstatus KLB yakni Labuhanbatu, Labuhanbatu Utara dan Binjai.
Status KLB di tiga kabupaten/kota tersebut diumumkan karena adanya peningkatan jumlah kasus DBD hingga lebih dari dua kali lipat dibandingkan bulan sebelumnya dan bulan yang sama tahun sebelumnya.
NG Hikmet mengungkapkan sejak Januari hingga Agustus 2014, CFR (case fatality rate) kasus DBD di Sumut hanya 0,6 persen atau di bawah angka nasional yang mencapai satu persen.
Angka CFR yang rendah itu salah satunya disebabkan sudah semakin mengertinya masyarakat tentang gejala penyakit tersebut dan cepatnya penanganan.
“Meski persentase CFR lebih rendah, tetapi tetap saja perlu diwaspadai karena dari 2.830 kasus DBD di Sumut hingga Agustus dilaporkan ada 17 orang meninggal dunia,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh: