“Warga mengeluarkan semua hidangan untuk menyambut tamu yang hadir di rumahnya, dan mereka selalu menjaga kebersamaan dan gotong royong yang dilaksanakan untuk kehidupan sehari-hari,” katanya Camat Cepogo Agus Darmawan mengatakan kegiatan upacara tradisi sadranan tersebut memberikan semangat kehidupan dalam bekerjaaan masing-masing. Sadranan yang tidak bisa dinilai Ukhuwah Islamiah, rasa persatuan, dan gotong royong menjadi modal mereka.

Oleh karena itu, warga selalu menjaga dan melestarikan melalui kegiatan sadranan yang dilaksanakan setiap menjelang Ramadhan.

Selain itu, pihaknya menangkap potensi-potensi di Cepogo sangta hebat tremasuk sumber daya manusia (SDM), sehingga kegiatan itu, dapat dikemas dengan moment kirab budaya, promosi pariwisata melalui kesenian untuk 15 desa di kecamatan ini.

Joko salah satu warga Dukuh Tunggulsari, Desa Sukabumi mengatakan masyarakat warga Sukabumi yang bekerja di daerah lain mereka akan pulang untuk mengikuti sadranan yang digelar setiap tahun ini.

Joko mengatakan setelah mengikuti upacara sadranan warga pulang ke rumah masing-masing untuk menyiapkan sajian berbagai macam makanan untuk menyamu tamu yang melakukan silaturahmi ke rumahnya.

“Jika banyak tamu yang berkunjung ke rumahnya, warga yakin akan banyak juga rejekinya,” kata Joko.

 

Ant.

Artikel ini ditulis oleh: