Petugas memasang plang tanda kehabisan Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk semua jenis di SPBU Lubukbuaya, Padang, Sumatera Barat, Selasa (5/1). Menurut Sales Executive Retail Rayon VIII Pertamina, Adri Angga Aditya, sejumlah SPBU di Padang sengaja menghabiskan stok lama untuk kemudian menunggu diberlakukan harga baru BBM guna menghindari kerugian. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/kye/16

Baturaja, Aktual.com – Warga Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, mengeluh kesulitan untuk mendapatkan bahan bakar minyak (BBM), setelah sehari penurunan harga, karena di sejumlah SPBU setempat kehabisan stok.

Berdasarkan pantauan di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di wilayah Kota Baturaja, Rabu (6/1), stok BBM jenis solar dan premium kosong.

“Sejak pagi tadi saya mencari bensin (premium) namun SPBU kehabisan stok, sehingga terpaksa membeli di pedagang eceran yang harganya lebih mahal,” kata Rusdi, warga setempat.

“Hari ini terpaksa mengisi bensin di Batukuning, karena SPBU di area Air Karang kehabisan stok,” kata Hendra, warga lainnya.

“Saya sengaja tidak mengisi bensin eceran karena selisih harga amat tinggi. Kalau di SPBU cuma Rp7.150 perliter. Sementara di tingkat pengecer mencapai Rp8.500 perliter. Karena itu biar jauh saya tetap mengisi bensin di SPBU,” katanya.

Menurut salah seorang petugas SPBU di area Air Karang, pihaknya belum mengetahui kapan pasokan BBM itu masuk.

Akibat kekosongan stok BBM di beberapa SPBU ini, menguntungkan para pengecer BBM, karena banyak pembeli.

“Kemarin saya sudah berpikir rugi karena adanya penurunan harga dari pemerintah, namun akhirnya stok bensin yang ada habis juga dijual dengan harga Rp8.500 perliter. Saya tidak jual solar sebab pembeli solar di sini sedikit,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh: