Israeli soldiers patrol next to smoke from a fire caused by a rocket attack in northern Israel, near the Lebanese border, August 20, 2015. Rockets that struck a northern Israeli village near the Lebanese border on Thursday, causing no casualties, were launched from the Syrian Golan Heights, the Israeli army said. REUTERS/JINIPIX TPX IMAGES OF THE DAY ISRAEL OUT. NO COMMERCIAL OR EDITORIAL SALES IN ISRAEL *** Local Caption *** Tentara Israel berpatroli di wilayah tertutup asap akibat serangan roket di utara Israel, dekat perbatasan Lebanon, Kamis (20/8). Roket yang diluncurkan dari wilayah Dataran TInggi Golan, Suriah dan mengenai desa bagian utara Israel dekat perbatasan Lebanon tidak menyebabkan korban jiwa, menurut keterangan tentara Israel. ANTARA FOTO/REUTERS/JINIPIX/djo/15

Jerusalem, Aktual.com – Setidaknya lima warga Palestina dan seorang tentara Israel terluka dalam serangan Israel pada Selasa (1/9) WIB, untuk menangkap para militan Islam di wilayah pendudukan Tepi Barat, sumber-sumber medis Palestina dan media Israel mengatakan.

Dikutip dari Reuters, Selasa, tentara Israel mengkonfirmasi bahwa pasukan mereka saat itu sedang beroperasi di Tepi Barat, namun menolak untuk memberikan rincian lebih lanjut dari sifat serangan atau korban atas insiden tersebut.

Sebuah sumber Hamas di kota Jenin di Tepi Barat bagian utara mengatakan, dua anggota Fraksi Islam dibawa oleh pasukan Israel, tetapi seorang pemimpin senior dari kelompok Jihad Islam yang lebih kecil, Bassam al-Saadi telah berhasil menghindari penangkapan itu.

Penduduk setempat mengatakan selama serangan tersebut, tembakan keras pecah dalam pertempuran antara tentara Israel dan pejuang Hamas serta Jihad Islam.

Sumber-sumber medis Palestina mengatakan lima terluka akibat peluru karet, tetapi rincian lebih lanjut tidak segera tersedia.

Radio Israel mengatakan salah seorang anggota pasukan khusus tentara menderita luka ringan selama bentrokan dan telah dirawat di rumah sakit di kota Haifa, Israel Utara.

Tentara Israel sering memasuki wilayah Palestina yang dikontrol mereka untuk menahan orang-orang yang diduga aktivis militan.

Palestina mengutuk praktek tersebut sebagai suatu pelanggaran terhadap pemerintahan terbatas mereka yang menguasai sebagian wilayah di Tepi Barat.

Artikel ini ditulis oleh: