Sampit, Aktual.com – Kabut asap akibat kebakaran lahan di Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah semakin parah dan mulai mengganggu aktivitas masyarakat daerah itu.

“Sepanjang tahun ini, termasuk yang parah. Asapnya cukup tebal sehingga bernapas pun mulai terasa susah,” kata Febri, warga Sampit, Selasa (18/8).

Pantauan sekitar pukul 06:00 WIB, kabut asap sangat tebal. Jarak pandang diperkirakan hanya berkisar 100-200 meter sehingga membuat pengendara memilih menyalakan lampu kendaraan untuk menghindari tabrakan karena asap pekat sudah mengganggu jarak pandang.

Tidak hanya di darat, jarak pandang di Sungai Mentaya juga mulai terganggu. Motoris terpaksa mengurangi kecepatan untuk menghindari tabrakan atau kecelakaan tunggal akibat menabrak rumah apung atau batang pohon yang mengapung.

Warga yang beraktivitas pagi hari, khususnya pelajar, terlihat mengenakan masker. Tidak sedikit pula warga yang sengaja mampir ke sejumlah toko yang sudah buka menjual masker di sekitar Pelabuhan Sampit.

“Lebih baik pakai masker karena asapnya sudah tebal dan bercampur debu. Mata jadi perih. Jangan dianggap sepele karena ini bisa menyebabkan penyakin pernapasan,” ucap Rahmad, warga lainnya usai mengantar anaknya di salah satu sekolah di Jalan S Parman.

Asap cukup pekat terlihat di Kecamatan Baamang. Ini diduga akibat kebakaran cukup parah di kawasan ini seperti di ruas Sampit-Kotabesi dan kawasan lingkar Utara dan lokasi lainnya.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Stasiun Bandara Haji Asan Sampit menginformasikan, jumlah titik panas atau hotspot di Kotim pada Senin (17/8) kemarin melonjak tajam yakni sebanyak 139 titik panas.

“Hotspot Kotim sebanyak 139 titik. Ini harus diwaspadai karena potensi kebakaran lahan cukup tinggi,” kata Kepala BMKG Stasiun Bandara Haji Asan Sampit, Yulida Warni.

Sebaran titik panas yang terpantau melalui satelit yaitu di Kecamatan Kotabesi 41 titik, Baamang 21 titik, Mentawa Baru Ketapang 15 titik, Mentaya Hilir Utara 31 titik, Mentaya Hilir Selatan, 23 titik, Mentaya Hulu 4 titik, Parenggean 2 titik dan Pulau Hanaut 2 titik.

Artikel ini ditulis oleh: