Jakarta, Aktual.co — Berbagai perkiraan analis pasar modal melesat mengenai laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Pada Senin (3/11) IHSG mengalami penurunan secara intraday perdagangan, padahal penurunan tersebut terjadi ditengah menguatnya laju pasar obligasi dan tercatatnya nett buy asing.
“Profit taking mulai terlihat sejak awal sesi perdagangan. Aksi jual pun tak bisa dihindarkan dan membawa IHSG berada dalam penurunannya secara intraday perdagangan,” tulis Reza dalam risetnya yang diterima Aktual, Selasa (4/11).
Peneliti dari Woori Korindo Securities Indonesia (WKSI), Reza Priyambada mengatakan bahwa laju IHSG kemarin diluar ekspektasinya. Selain itu menurutnya rilis data-data ekonomi di awal bulan seharusnya dapat memberikan sentimen positif bagi IHSG.
“Awalnya kami perkirakan laju IHSG dapat melanjutkan penguatannya seiring dengan ekspektasi kami, dimana jika rilis data-data ekonomi di awal bulan dapat memberikan sentimen positif maka laju IHSG pun berpeluang kembali menguat. Tetapi yang terjadi justru sebaliknya,”ujarnya.
Laju bursa saham Asia menguat seiring respon positif terhadap rilis kenaikan AIG manufacturing index Australia dan HSBC manufacturing, PMI China yang sejalan dengan ekspektasi pasar.
Pada perdagangan Selasa (4/11) IHSG diperkirakan berada pada rentangsupport 5.055-5.075 dan resisten 5.096-5.115.Hanging mandi bawahupper bollinger band(UBB). Laju IHSG sempat berada di target support (5.055-5.072) dan target resisten (5.095-5.115).
“Laju IHSG disisi lain memiliki peluang kenaikan, namun menyimpan potensi penurunan lanjutan jika aksi profit taking masih mewarnai transaksi. Tetap waspadai otensi pelemahan lanjutan,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka