Jakarta, Aktual.co —   Antisipasi terhadap kenaikan suku bunga Bank Indonesia (BI) rate memberikan kesempatan bagi Rupiah untuk melanjutkan kenaikannya. Di sisi lain, penguatan tersebut juga terbantu dari terapresiasinya Yuan terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Analis dari Woori Korindo Securities Indonesia (WKSI), Reza Priyambada mengatakan bahwa terapresianya Yuan terhadap dolar AS karena adanya rilis data neraca perdagangan China.

“Terapresiasinya Yuan terhadap dolar AS setelah rilis data-data neraca perdagangan Cina mengalami kenaikan dan angka inflasi dinilai stabil. Selain itu, penurunan pada nonfarm payrolls dan government payrolls AS juga membuat laju dolar AS menurun,” ujar Reza dalam risetnya.

Pada Selasa (11/11) Reza memperkirakan Rupiah akan di bawah level resisten 12.130, yaitu Rp12.145-12.130 pada kurs tengah BI.

“Laju Rupiah sedang mencoba berbalik menguat dengan memanfaatkan pelemahan pada dolar AS. Namun demikian, lajunya kami nilai masih rentan terhadap pembalikan arah meskipun kami berharap agar penguatan ini dapat terjaga,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka