Jakarta, Aktual.co — Adanya rilis data dari Badan Pusat Statistik (BPS) mengenai Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia ternyata direspon negatif oleh pasar. Selain itu, laju Rupiah mampu menguat disebabkan terapresiasinya USD karena terimbas melemahnya Yen pasca pernyataan Gubernur BoJ, Haruhiko Kuroda bahwa tidak adanya batasan terhadap langkah mengatasi deflasi.

Peneliti dari Woori Korindo Securities Indonesia (WKSI) Reza Priyambada mengatakan bahwa perlambatan ekonomi Indonesia dapat memberikan peluang bagi pemerintah untuk lebih giat lagi membenahi perekonomian. Selain itu, BoJ memiliki banyak pilihan cara dan kebijakan untuk menghadapi dan mengatasi permasalahn deflasi.

“Pelaku pasar menilai bahwa perlambatan ekonomi Indonesia akan memberikan banyak peluang bagi pemerintah untuk dapat memacu pertumbuhan,” ujarnya.

Pada Kamis (6/11) laju Rupiah diperkirakan berada di atas level resisten 12.120 dan di zona positif Rp12.115 – 12.085 kurs tengah Bank Indonesia (BI).

“Meski mampu bergerak positif, namun kami masih membutuhkan konfirmasi berikutnya untuk mempertahankan laju Rupiah di zona positif,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka