Bantul, Aktual.com – Harga cabai rawit merah di tingkat pedagang pasar Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta pada pekan ini menembus angka Rp100.000 per kilogram.

“Cabai rawit merah terus naik harganya, kalau sebelumnya masih sekitar Rp80 ribu per kilogram, namun hari ini harganya sudah Rp100 ribu per kilogram,” kata salah satu pedagang sayuran Pasar Bantul Tukiyem di Bantul, Jumat (6/1).

Menurut dia, harga cabai rawit merah yang menembus angka Rp100.000 per kilogram sudah terjadi sejak beberapa hari terakhir, kenaikan harga cabai ini menyusul karena berkurangnya pasokan ke pedagang.

Selain cabai rawit merah, kata dia, harga cabai cabai rawit hijau pekan ini melonjak drastis, dari yang sebelumnya Rp40.000 per kg, naik menjadi Rp50.000 per kg, cabai hijau besar naik dari Rp50.000 per kg menjadi Rp70.000 per kg.

Sementara cabai merah keriting juga melonjak hingga 50 persen dari pekan sebelumnya, yang berkisar antara Rp35.000 per kg menjadi Rp50.000 per kg.

“Karena harga cabai naik semua, pembeli di pasar menjadi menurun hingga separuhnya atau 50 persen,” kata Tukiyem.

Dia mengaku sebelumnya rata-rata pembelian cabai mencapai 30 kilogram, namun sejak harga naik, maka pembelian cabai menurun hingga menjadi 20 kilogram.

Sementara itu, salah satu pembeli, Suharti mengatakan karena keluarganya mempunyai kegemaran makan masakan pedas, maka dirinya paling tidak membeli seperempat kilogram cabai rawit merah setiap kali ke pasar tradisional.

“Namun karena harga cabai mahal, sekarang diakali dengan membeli campur-campur dan kurang dari seperempat kilogram. Yang penting terasa pedas untuk dibuat sambal,” katanya.

Sementara itu, Pengawas Kelompok Tani Sidomaju Plebengan Desa Sidomulyo Bantul Zahrowi mengatakan, tingginya harga cabai saat ini dipengaruhi minimnya stok yang ada. Dengan stok minim maka harga menjadi mahal.

“Musim dan cuaca ekstrem seperti saat ini tidak cocok untuk menanam cabai. Sebelumnya kami menanam cabai, namun sementara kami stop tanam cabai,” katanya.

ANT

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara
Editor: Arbie Marwan