Jakarta, Aktual.com — Mantan Menpora Adhyaksa Dault menyatakan, bahwa pebalap Indonesia, Rio Haryanto merupakan aset bangsa yang luar biasa. Belum tentu dalam 25 tahun lagi, Indonesia bisa memiliki pebalap sekaliber Rio.

Hanya saja, menurutnya, salah satu kendala terbesar Rio saat ini yaitu, masalah biaya. Karena seperti diberitakan berbagai media Eropa, Rio harus menyediakan uang yang cukup banyak untuk bisa berlaga di ajang Formula-1.

“Berapa biayanya? Mungkin sekitar Rp300 miliar per tahun. Nah, ini kan harus didukung semua pihak. Selain Pertamina, BUMN lain juga harus mendukung Rio,” kata Adhyaksa, pada Jumat (16/10).

Untuk itulah Adhyaksa berjanji, dalam waktu dekat akan menemui Menpora Imam Nahrawi. Dalam hal ini, Menpora yang seharusnya berkoordinasi dengan Menko PMK Puan Maharani dan Menteri BUMN Rini Soemarno.

Terutama koordinasi dengan Menteri BUMN sangat diperlukan, untuk mendapat dukungan dana dari berbagai BUMN.

“Setidaknya, dukungan untuk tahun pertama memang penting. Karena pada tahun kedua, pihak sponsor akan berdatangan dengan sendirinya,” lanjut Adhyaksa.

Adhyaksa mengingatkan, hendaknya pemerintah bertindak cepat mencari solusi biaya yang dihadapi Rio. Apalagi selain sudah membuktikan kehebatannya, Rio sudah membuktikan nasionalismenya yang begitu tinggi.

Pernah suatu saat, kata Adhyaksa, Rio diminta untuk bergabung dengan Malaysia dengan segala biaya ditanggung negeri jiran tersebut.

“Tetapi Rio menolak, padahal ketika itu dia sedang kesulitan dana,” ungkapnya.
Anggota Komisi X DPR yang juga mantan pembalap nasional, Moreno Soeprapto mengakui bahwa Rio Haryanto adalah aset bangsa yang sangat luar biasa.

“Rio ibarat garda terdepan yang membawa efek domino. Jika Rio jadi di Formula-1, selain mengharumkan nama bangsa, juga bisa berdampak pada wisata,” katanya.

Moreno mendesak Menpora Nahrawi untuk menggagas kerja sama lintas sektoral, baik dengan Kementerian BUMN maupun pihak swasta. Karena bagaimanapun, agar seorang pembalap bisa berlaga di Formula-1 tentu dibutuhkan biaya yang luar biasa besar.

“Pemerintah harus menjamin bahwa ini untuk kepentingan Merah-Putih. Sedangkan bagi BUMN dan perusahaan sendiri, dengan membantu sponsorship bagi Rio, bisa menjadi strategi marketing yang luar biasa pula,” kata Moreno.

Dalam kaitan itu pula, ia juga meminta Menpora agar melakukan kajian yang lebih mendalam. Melalui kajian tersebut diharapkan bisa membentuk satu sistem sebagai solusinya yakni untuk menciptakan talenta- talenta seperti Rio. Dengan demikian, ketika Rio sudah berada di Formula-1, maka di belakang dia akan ada pembalap lain yang suatu saat bisa meneruskan tongkat estafet prestasi.

Peluang Rio untuk terjun ke Formula-1 tahun depan sangat terbuka. Tim Manor dikabarkan tertarik dengan keandalan Rio. Dalam tim Manor, Rio kemungkinan akan berpasangan dengan Alexander Rossi, yang memulai debut balap F1 bersama Manor di GP Singapura lalu.

Artikel ini ditulis oleh: