Jakarta, Aktual.co —Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Yenni Wahid mendukung rencana pengosongan kolom agama pada Kartu Tanda Penduduk elektronik (e-KTP).
“Saya mendukung. Kalau saya lihat itu menjadi sumber diskriminasi, sebagian orang dipaksa mencantumkan nama agama yang bukan dianutnya,” ucapnya di Jakarta, Minggu (9/11).
Menurutnya rencana kebijakan pemerintah tersebut merupakan langkah yang tepat untuk mengikis diskriminasi selama ini, pemerintah juga harus segera menindaklanjuti rencana itu.
Ia menambahkan setiap orang berhak memilih agama sesuai dengan kepercayaannya dan keyakinan yang dianutnya. Seperti diatur Undang-Undang jadi pihak manapun, apalagi Negara, tidak boleh memaksa seseorang untuk mengakui agama atau kepercayaan yang tidak dipeluknya.
“Misalkan seseorang berkepercayaan Sunda Wiwitan maka bisa dicantumkan di e-KTP harus dilindungi,” tegasnya.
Ia mengatakan rencana pemerintah ini merupakan titik temu karena dengan begitu setiap orang dapat mengakui agama atau kepercayaan yang dianutnya tanpa ada paksaan.
Saat dikonfirmasi mengenai apakah nantinya tidak akan memberikan ruang kesuburan bagi ateisme di Indonesia, putri Almarhum Gus Dur itu mengatakan bahwa hal tersebut tidak beralasan karena menurutnya kultur di Indonesia masih mengedepankan agama.
“Meskipun kolom dikosongkan tidak akan menjadi bumerang yang menumbuhkan menjadi ateisme. Kultur di Indonesia saat ini masih mengedepangkan agama. Selama orang tua mengajarkan anaknya untuk beribadah maka ateisme tidak akan tumbuh. Semua bukan karena status di KTP tetapi tergantung didikan dari orang tua,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh: