Direktur Eksekutif YKMI, Ahmad Himawan (tengah) menjelaskan dalam acara diskusi publik bertema 'Ramadhan Tanpa Produk Genosida' di Jakarta, Jumat (15/3).

Jakarta, aktual.com – Yayasan Konsumen Muslim Indonesia (YKMI) memberikan rujukan situs Boycott.Thewitness dan Bdnaash sebagai acuan boikot produk Israel, memudahkan masyarakat dalam gerakan global boikot.

Direktur Eksekutif YKMI, Ahmad Himawan menjelaskan dalam acara diskusi publik bertema ‘Ramadhan Tanpa Produk Genosida’ di Jakarta, Jumat (15/3), masyarakat kini bisa mengecek dan menggali sendiri informasi keterkaitan perusahaan global yang memiliki afiliasi dengan Israel pada dua situs gerakan boikot terpercaya.

 

Hal ini dapat membantu masyarakat yang ingin ikut berpartisipasi dalam gerakan global boikot produk Israel sebagai bentuk simpati dan perlawanan atas genosida Israel di Gaza, Palestina.

 

“YKMI telah mengidentifikasi sepuluh produk pro genosida dengan sejumlah kriteria. Salah satu yang menjadi acuan adalah data dari situs Boycott.Thewitness dan Bdnaash,” kata Ahmad Himawan.

 

Selain itu, Dia menyebut berdasarkan analisa dan kajian internal, YKMI merekomendasikan boikot massal atas 10 brand besutan perusahaan multinasional asing.

 

“Kami menyarankan konsumen Muslim menghindari semua produk tersebut sejak Ramadan 1445. Konsumen Muslim seharusnya menggunakan produk-produk alternatif sebagai pengganti,” tutur Ahmad.

 

Ahmad menjelaskan sejumlah kriteria yang menjadikan 10 brand tersebut disebut sebagai produk terafiliasi Israel atau produk genosida, meski beberapa di antaranya diproduksi di Indonesia.

 

Hal ini karena sebagian atau saham perusahaan dimiliki oleh perusahaan Israel serta perusahaan secara terbuka atau tersirat memberikan dukungan kepada Israel dan kejahatan Israel di Palestina.

 

“Kami percaya aksi boikot ini lebih besar manfaatnya bagi kemanusiaan dibandingkan dengan efek negatifnya yang coba dibesar-besarkan untuk menggagalkan gerakan ini. Misalnya saja soal tuduhan bakal munculnya pengangguran karena aksi boikot ini,” kata Ahmad.

 

Menurut mantan aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) ini, semenjak muncul aksi boikot produk terafiliasi Israel, terjadi peralihan penggunaan konsumen atas produk-produk nasional.

 

“YKMI justru melihat bahwa seiring boikot, produk-produk nasional mengalami peningkatan penjualan yang signifikan serta membuka lapangan pekerjaan baru,” tegas Ahmad meyakini boikot bisa menghadirkan dampak memukul yang besar bagi perekonomian Israel.

 

Ia juga mengklaim perusahaan nasional yang tidak terafiliasi Israel juga mulai membuka lapangan pekerjaan baru, di mana kebutuhan tersebut terbuka untuk semua level pekerjaan.

 

“Kami yakin aksi boikot ini mampu melemahkan ekonomi Israel dan dalam jangka panjang membuat Israel tak punya kekuatan untuk menyerang dan membunuh Bangsa Palestina,” pungkasnya.

 

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Jalil

Tinggalkan Balasan