Sejumlah Pengurus PWNU dan PCNU yang menggelar rapat di Pondok Pesantren Tebu Ireng, Jombang, Jawa Timur, Rabu (5/8). Sekitar 29 PWNU dan kurang lebih 300 PCNU menolak menghadiri pleno pemilihan rais aam dan ketua umum PBNU karena penerapan Ahlul Halli Wal Aqdi (Ahwa) tidak melalui proses yang sah dan menolak hasil Muktamar ke-33 Nahdlatul Ulama (NU) di Jombang. Perwakilan PWNU dan PCNU akan menempuh jalur hukum serta meminta PBNU periode 2010-2015 melakukan Muktamar ulang paling lambat 3 bulan. ANTARA FOTO/Syaiful Arif/nz/15

Jombang, Aktual.com – Muktamar Nahdlatul Ulama ke-33 memberikan amanah kepada KH Ma’ruf Amin dan KH Said Aqil Sirodj sebagai Rois Aam dan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) masa khidmat 2015-2020.

Terpilihnya Ma’ruf Amin dan Said Aqil dalam pemilihan yang berlangsung hingga Kamis (6/8) pagi tadi disebut Ketua Tanfidziyah Pengurus Wilayah NU Maluku, Syarif Hidayat, sebagai pasangan ideal.

Terlebih dalam proses pemilihannya di Alun-alun Jombang, Jawa Timur, berjalan baik dan demokratis sehingga hasilnya bisa diterima seluruh peserta muktamar dari seluruh Pengurus Wilayah dan Pengurus Cabang se-Indonesia serta Pengurus Cabang Istimewa.

“Jika ada yang mengatakan bahwa muktamar kali ini ada kecurangan dan melanggar AD/ART itu penilaian yang sangat tidak berdasar dan terlalu mengada-ngada,” tegas Syarif disela-sela muktamar, Senin (6/8).

Mantan Ketua PMII Cabang Ambon ini meluruskan adanya pemberitaan pada salah satu media yang menyatakan bahwa peserta muktamar diisolir oleh panitia. Menurutnya pemberitaan tersebut tidaklah benar dan bentuk kebohongan publik.

Sebab, yang terjadi sebenarnya adalah peserta muktamar pendukung salah satu calon kecewa karena yang didukung diprediksi kalah kemudian melarangnya mengikuti muktamar di Alun-alun Jombang. Pelarangan itu diketahui terjadi di Pondok Pesantren Tebuireng.

“Yang benar adalah peserta muktamar pendukung salah satu calon yang kecewa karena di prediksi kalah dilarang mengikuti kegiatan muktamar yang bertujuan untuk mendelegitimasi pelaksanaan muktamar,” jelas Syarif.

Tokoh muda NU Maluku mengajak seluruh pengurus NU berbagai tingkatan se-Indonesia tidak terpengaruh oleh berita yang tidak jelas dan sangat mengada-ada tersebut.

“Muktamar NU kali ini berjalan sangat baik dan lancar sesuai AD/ART, jangan terpancing isu-isu yang tidak jelas,” demikian Syarif.

Artikel ini ditulis oleh: