Malang, Aktual.co – Mantan Menteri Pendidikan M Nuh menilai program Kartu Indonesia Pintar dan Kartu Indonesia Sehat adalah dua program yang tidak beretika.

Kedua program tersebut, disebut tidak memiliki perbedaan dengan program sebelumnya, yaitu Bantuan Siswa Miskin (BSM) dan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang sudah ada di tahun sebelumnya.

‎Menurutnya, mengganti nama program milik orang lain tanpa merubah isi dan bentuknya adalah hal yang tidak etis.

‎”KIP tak ada bedanya dengan BSM, target dan sasarannya sama, anggarannya sama. Bahkan nama anggaran di dalam APBN pun masih pakai nama BSM,” kata M Nuh saat ditemui di Universitas Raden Rahmat Kepanjen Kabupaten Malang Jawa Timur Kamis (6/11).

‎Ditambahkan M Nuh, dalam besaran bantuan misalnya dia menyebut angka yang sama dari program KIP dengan BSM yang berjalan di periodenya, misalnya bantuan sebesar Rp 400 ribu untuk siswa SD, Rp 700 ribu untuk SMP dan Rp 1 juta untuk SMA per bulan.

‎”Penerima bantuan pun masih sama dengan BSM yang lalu,” tuturnya.

‎Ditambahkan olehnya, peraturan yang lama tetap dilanjutkan sampai tahun anggarannya selesai baru kemudian diganti dengan program baru dengan anggaran baru, “Dari sisi tata krama saja, kalau kaos sampeyan kan tidak boleh saya kasih nama saya,” tegasnya.