Sejumlah siswa melintasi jembatan gantung untuk saluran irigasi yang membentang di atas sungai perbatasan Kabupaten Boyolali-Kabupaten Karanganyar di dusun Plempungan, Desa Bolon, Kacamatan Colomadu, Karanganyar, Jawa Tengah, Selasa (23/2). Meski berbahaya, jembatan saluran irigasi yang dibangun sejak zaman kolonial Belanda itu menjadi akses pilihan warga dan anak-anak sekolah untuk menyeberang antar dua wilayah karena menyingkat jarak perjalanan hingga 8 kilometer. ANTARA FOTO/Maulana Surya/ama/16.

Jakarta, Aktual.com — Direktur Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Dirjen PPMD Kemendes PDTT), Ahmad Erani Yustika, mengatakan dana desa pada tahun ini mengalami kenaikan hingga 126 persen dari tahun 2015.

“Tahun ini (2016) mengalami peningkatan menjadi Rp 46,9 triliun, dari tahun sebelumnya (2015) sebesar Rp 20,7 triliun,” terang Erani dalam konferensi pers mengenai mekanisme penyaluran Dana Desa 2016 di Kantor Kemendes PDTT, Kalibata, Jakarta, Selasa (1/3).

Diungkapkan, Kemendes menggandeng berbagai pihak pada penyaluran dana desa tahun 2016. Diharapkan keterlibatan berbagai pihak ini akan memantau langsung penggunaan dana desa agar tepat sasaran. Sebab, berkaca pada tahun lalu masih ada kepala desa atau lurah yang menggunakan dana desa tidak sesuai dengan ketentuan yang ada.

“Ada yang beli ambulance, laptop, perbaikan kantor kepala desa, dana desa tentu tidak akan cukup untuk memenuhi itu semua. Jangan dibebankan semua ke dana desa,” jelas Erani.

Ditambahkan, penggunaan atau penyerapan dana desa sesuai aturan adalah untuk tiga komponen besar. Masing-masing sesuai dengan prosentasenya adalah, 60 persen untuk investasi pembangunan infrastruktur, 30 persen untuk pengembangan ekonomi desa dan sisanya 10 persen untuk pelayanan sosial dasar.

Khusus pada poin pembangunan infrastruktur, Kemendes PDTT menargetkan akan terbangun 16.800 unit jembatan. Dengan asumsi dana desa sebesar Rp 500 juta dapat digunakan untuk membangun sarana pendukung transportasi antar warga masyarakat desa.

Artikel ini ditulis oleh: