Petugas Reserse Polsek Taman Sari menunjukkan terompet dengan tulisan Arab yang berhasil disita dari pedagang di Jalan Raya Hayam Wuruk, Jakarta, Selasa (29/12). Petugas menyita terompet sebanyak lebih dari dua kardus besar dari lokasi tersebut. AKTUAL/TINO OKTAVIANO

Jakarta, Aktual.com — Jelang Tahun Baru 2016 beredar terompet yang berbahan sampul kitab suci Alquran di wilayah Semarang, Jawa Tengah.

Anggota Komisi VIII DPR Maman Imanulhaq mengaku berang dan menyebut itu sebagai sebuah penghinaan terhadap agama Islam.

“Segala bentuk penghinaan terhadap agama dan memancing reaksi bahkan kekerasan publik tidak bisa ditolerir,” ujar Maman, di Jakarta, Selasa (29/12).

‎Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini mengatakan, kejadian tersebut sekaligus menjadi bahan intropeksi bagi para pemuka agama. Sebab, dengan adanya terompet dari sampul Alquran, berarti menunjukkan masih ada yang tidak mengerti bahwa kitab suci tidak boleh digunakan untuk hal apapun selain dibaca dan diamalkan.

‎”Peristiwa ini juga menjadi bahani introspeksi bagi para pemuka agama bahwa da yang tidak mengerti dengan ayat-ayat suci, atau dia memahami bahwa cover Alquran tidak boleh dipergunakan sembarangan,” sebutnya.

Disisi lain, Maman mengapresiasi pihak kepolisian yang cepat bertindak dengan menarik terompet bersampul Alquran yang sudah terkanjur beredar itu.

‎”Peristiwa ini harus segera diambil alih aparat Kepolisian sebelum terjadi penghakiman massa dan atau jadi alasan yang dapat menyulut betrokan dan kerusuhan yang tidak diinginkan,” tandas Maman.

Artikel ini ditulis oleh: