Parade Tongkat Putih, Solo, Jateng. (Aktual/Ilst.Nelson)
Parade Tongkat Putih, Solo, Jateng. (Aktual/Ilst.Nelson)

Solo, Aktual.com – Angka kebutaan di Indonesia mencapai 3.750.000 orang atau sekitar 1,5 persen dari jumlah total penduduk 250 juta jiwa. Jumlah tersebut meliputi buta maupun lemah penglihatan.

Demikian disampaikan Ketua umum Persatuan Tunanetra Indonesia (Pertuni), Aria Indrawati dalam pembukaan Parade Tongkat Putih di lapangan Kotta Barat Solo, Jawa Tengah, Selasa (26/1).

“Jumlah itu menurut estimasi Kementerian Kesehatan. Saat ini sebagian besar masuk kategori keluarga pra sejahtera,” katanya.

Dia mengungkapkan, terbatasnya pendidikan dan keterampilan yang mereka miliki, akses tunanetra ke pekerjaan masih sangat terbatas. Tidak hanya itu, akses pendidikan bagi tunanetra juga masih rendah.

“Dari BPS (Badan Pusat Statistik) 40 persen dari jumlah pendidik adalah usia sekolah. Jadi 40 persen dari 3.750.000 warga tunanetra adalah anak tunanetra,” imbuh dia.

Lebih jauh, dengan kemajuan kemajuan teknologi serta inovasi serta serangkaian modifikasi telah dilakukan, sehingga memungkinkan tunanetra untuk melakukan kegiatan seperti halnya masyarakat normal lainnya.

“Seperti menggunkan teknologi informasi, komunikasi, belajar di sekolah, perguruan tinggi, membaca buku dan lain-lain,” bebernya.

Artikel ini ditulis oleh: