Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Wapres Jusuf Kalla (kanan) memimpin Rapat Kabinet Terbatas membahas ketahanan pangan di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Rabu (27/1). Dalam rapat tersebut Presiden menekankan pentingnya ketersediaan pangan dan bahan pokok untuk rakyat, kesejahteraan petani dan pedagang, serta penanggulangan kemiskinan. ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma/ama/16

Jakarta, Aktual.com — Hasil survei terkini terhadap kinerja pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla menunjukkan 59,6 persen masyarakat tidaki puas dengan kinerja pemerintah.

Survei ini dilakukan oleh oleh International Opinion Survey (IOS) Berkantor di Washington DC Amerika Serikat bekerjasama dengan Indonesia Development Monitoring (IDM) pada 25 Januari sampai dengan 5 Februari 2016. Hanya 12,4 persen masyarakat yang menyatakan diri puas dengan kinerja pemerintah.

“Dimana yang menyatakan puas ternyata merupakan anggota masyarakat yang menjadi relawan Joko Widodo-Jusuf Kalla saat Pilpres ,Sedangkan yang menyatakan biasa saja kinerjanya hanya 21,8 persen,” ujar Direktur Exsekutif IDM Bidang Kajian Ekonomi Bisnis, Iwan Sumule dalam keterangan pers yang diterima Aktual.com, Selasa (9/2).

Survei yang dilakukan di 33 Provinsi di 486 Kabupaten/Kota , dengan jumlah Responden 2002 responden ini juga melihat persepsi masyarakat terhadap keadaan ekonomi di era pemerintahan Jokowi. Hasilnya sebanyak 69,6 persen responden menyatakan ekonomi mereka semakin memburuk.

“Keluarga nya semakin Kekurangan dan terpaksa mengurangi sebagian anggaran keperluan sembako dan sandang akibat tingginya biaya hidup dipedesaan dan perkotaan,” ujarnya.

Sebanyak 78,6 persen masyarakat juga memberi penilaian jika pemerintah tidak mampu memperbaiki kinerja diperkirakan semakin banyak pengangguran dan tingkat kepercayaan masyarakat akan semakin turun. Selain itu 90,4 persen masyarakat mengeluhkan lambanya perbaikan infrastruktur di daerah dan perkotaan.

Terkait dengan program Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Kartu Indonesia Cerdas (KIC) sebanyak 67,8 persen responden menilai program tersebut tidak banyak berguna.

“Sementara terkait dengan akses air bersih masyarakat perkotaan dan pedesaan menilai kinerja pemerintah Jokowi-JK sangat rendah bahkan jelek. Hal ini tergambar dari hasil survei 89,5 persen yang memberikan penilai buruk,” tegasnya.

Servei dengan tingkat kepercayaan 98 persen, mengunakan margin of error +/- 2.60 persen . Dengan Jumlah Populasi 230.000.000. Survei ini menelan biaya Rp371,1 juta dari bantuan internasional Amerika dan Jepang.

Artikel ini ditulis oleh: