Ketua umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie (ketiga kanan) didampingi Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Idrus Marham (kedua kanan), Wakil ketua umum DPP Partai Golkar Agung Laksono (kedua kiri), Sharif Cicip Sutarjo (kanan) dan Theo L. Sambuaga (kiri) memimpin Rapat Pengurus Pleno DPP Partai Golkar di kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Kamis (28/4). Rapat tersebut telah memutuskan pelaksanaan Musyawarah Nasional Luar biasa (Munaslub) Partai Golkar pada 23-26 Mei 2016 di Bali . ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/ama/16

Jakarta, Aktual.com — Agung Laksono dan Aburizal Bakrie memiliki keinginan sama yakni adanya regenerasi di tubuh Partai Golkar sehingga keduanya sepakat untuk tidak mencalonkan diri dari musyawarah nasional luar biasa.

Sebelum menghadiri pembukaan kampanye calon ketua umum Partai Golkar untuk Zona I Pulau Sumatera di Medan, Minggu malam (8/6), Wakil Ketua Umum Partai Golkar Agung Laksono mengaku sudah berjanji dengan Aburizal Bakrie (ARB) dan sepakat untuk mengutamakan kepentingan partai.

Karena itu, ia dan ARB sepakat untuk menyerahkan kepemimpinan Partai Golkar pada kader lain yang lebih muda dan diyakini mampu mengembalikan kejayaan Partai Golkar.

“Serahkan pada generasi muda dan ada regeneasi. Jadi, bukan sekadar musnaslub, tetapi untuk melahirkan regenerasi,” katanya.

Meski tidak mencalonkan diri, Agung Laksono memiliki “jago” yang diharapkan dapat mengembalikan kebesaran parpol berlambang pohon beringin tersebut.

Namun Agung Laksono enggan menyebutkan nama. “Tidak etis saya jawab, pasti ada,” katanya.

Menurut dia, pihaknya menyerahkan seluruh pengurus provinsi dan kabupaten/kota untuk memilih delapan calon ketua umum yang akan bertarung dalam munaslub.

Sebagai wakil ketua umum, Agung menilai seluruh kandidat memiliki kualitas yang baik dan mempunyai peluang dalam munaslub pada 15-17 Mei 2016.

“Kansnya ada yang besar, ada yang kecil, tetapi saya belum tahu,” katanya.

Tanpa menyebut nama, Agung memberikan apresiasi terhadap calon ketua umum Partai Golkar yang tidak mempunyai agenda lain dalam munaslub.

“Kami mengapresiasi calon yang benar-benar ingin membangun kembali Partai Golkar,” kata mantan Ketua DPR RI itu.

Dalam menentukan pilihan, Agung Laksono mengharapkan pemilik suara dalam munaslub tidak mengedepankan politik uang, tetapi berdasarkan visi misi dan gagasan dalam mengembangkan Partai Golkar.

“Siapa orangnya, kita lihat nanti. Tapi tidak didasarkan money politics, melainkan visi misi dan gagasan. Jadi, pemilihannya bukan atas ‘wani piro’,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara