Warga menyelamatkan barang-barang miliknya dari halaman rumah yang roboh dihantam tsunami di Kampung Nammbo, Carita, Pandeglang, Banten, Senin (24/12/2018). BPBD setempat melaporkan 65 orang tewas, 37 orang hilang, 112 luka-luka dan 987 rumah warga rusak berat akibat dihantam tsunami Sabtu (22/12) malam. ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman/foc.

Jakarta, Aktual.com – Badan Nasional Penanggulangan Bencana memperbarui jumlah korban akibat tsunami di Selat Sunda sebanyak 373 orang meninggal, 1.459 orang luka-luka, 128 orang hilang dan 5.665 orang mengungsi.

“Data sementara dampak bencana tsunami yang menerjang pantai di Selat Sunda hingga Senin (24/12) pukul 17.00 WIB, tercatat 373 orang meninggal dunia,” kata Kepala Pusdatin dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Senin (24/12).

Kemudian, Sutopo menyatakan kerugian fisik akibat tsunami meliputi 681 rumah rusak, 69 hotel dan villa rusak, 420 perahu dan kapal rusak, 60 warung dan toko rusak serta puluhan kendaraan rusak.

Dia mengatakan tim SAR gabungan terus melakukan penyisiran, evakuasi, pencarian dan penyelamatan korban bencana tsunami di sepanjang daerah terdampak landaan tsunami di Selat Sunda.

Sutopo mengatakan beberapa daerah yang sebelumnya sulit dijangkau karena akses jalan rusak dan tertutup oleh material hanyutan tsunami. Sementara sebagian sudah dapat jangkau petugas beserta kendaraan dan alat berat.

“Hal itu menyebabkan korban terus ditemukan oleh petugas tim SAR gabungan,” kata dia.

Dia mengatakan dampak bencana tsunami Selat Sunda melanda daerah pesisir di pantai barat Provinsi Banten yaitu Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Serang dan di pantai selatan Provinsi Lampung meliputi Kabupaten Lampung Selatan, Tanggamus dan Pesawaran.

Ant.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Teuku Wildan