Menko Polhukam Wiranto berpose sebelum mengikuti pelantikan di Istana Negara, Jakarta, Rabu (27/7). Presiden Joko Widodo melakukan perombakan terhadap 12 menteri dan satu kepala badan dalam Kabinet Kerja. ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf/pd/16.

Jakarta, Aktual.com – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto mengatakan tiga WNI asal Nusa Tenggara Timur (NTT) dan satu WNI asal Sulawesi Selatan yang sempat disandera kelompok Abu Sayyaf dipulangkan kepada keluarganya pada Senin (26/9).

“Dipulangkan lengkaplah pokoknya” ujar Wiranto di Jakarta, Senin (26/9).

Pemulangan ketiga WNI tersebut setelah melalui berbagai proses mencakup pemeriksaan kesehatan, pengurusan visa dan dokumen diplomatik.

Ketiga sandera yang dibebaskan yakni Lorens Lagadoni Koten (34), Teodorus Kopong Koten (42), dan Emanuel Arakian Maran (46). Para pria asal Nusa Tenggara Timur (NTT) itu merupakan anak buah kapal pukat tunda LD/114/5S milik Chia Tong Len yang diculik di perairan Lahad Datu, Malaysia, Juli lalu.

Setelah dibebaskan di Pulau Jolo, perairan Sulu, pada Minggu (18/9) sekitar pukul 01.00 waktu setempat, ketiganya dibawa ke Kota Zamboanga, Pulau Mindanao, untuk diserahkan kepada pihak KBRI Manila.

Pejabat Bupati Flores Timur Emanuel Kara mengatakan ketiga sandera akan dipulangkan ke desa asal mereka di Latonliwo, Kecamatan Tanjung Bunga, Flores Timur.

“Korban sandera itu sudah tiba di Jakarta. Mereka dijadwalkan dipulangkan melaui Kupang pada Senin (26/9) malam,” kata dia.

Dia sendiri telah kembali ke Larantuka, ibu kota Kabupaten Flores Timur, tetapi ada dua pejabat daerah yang masih berada di Jakarta untuk mendampingi korban sampai pulang ke kampung halaman.

Menurut dia, pada Selasa (27/9) pagi, tiga sandera itu akan melaporkan diri dulu dan petang harinya bisa melanjutkan perjalanan ke Larantuka menggunakan penerbangan perintis.

Sementara, kepulangan satu WNI bernama Herman Manggak, asal Bulukumba, Sulawesi Selatan, juga telah dikonfirmasi oleh Protokol dan Konsuler KBRI Manila Wibanarto Eugenius.

“Mereka (empat WNI) berangkat dari Filipina pada Sabtu (24/9) dan prosesnya ditangani oleh Kementerian Luar Negeri,” kata dia.

Herman Manggak adalah nelayan asal Bulukumba, Sulawesi Selatan, yang bekerja di kapal ikan berbendera Malaysia. Ia diculik kelompok Abu Sayyaf di perairan Sabah, Malaysia, pada 3 Agustus 2016.

 

(ant)

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara