Damaskus, Aktual.com – Sejak serangan kelompok pemberontak Hayat Tahrir al-Sham (HTS) pada Rabu (27/11) ke kota-kota di Suriah mulai dari Idlib, Aleppo, Homs dan berakhir di kota Damaskus, tercatat korban jiwa sedikitnya 910 orang.

Syrian Observatory for Human Rights seperti dikutip dari AFP, disampaikan 910 korban tewas itu terdiri dari 138 warga sipil, 380 tentara pemerintah Suriah dan sekutunya, serta 392 tentara pemberontak. Seluruh korban jiwa diakibatkan pertempuran yang berlangsung 11 hari tersebut. Pertempuran di kota Damaskus menjadi babak akhir dari perang saudara Suriah yang berlangsung sejak 2011 lalu.

Sementara itu, organisasi Amnesty International mendesak supaya para pelaku pelanggaran hak asasi manusia di Suriah diadili setelah rezim Bashar al-Assad tumbang. Hal itu disampaikan Kepala Amnesty International Agnes Callamard yang menilai tumbangnya Al Assad merupakan kesempatan bersejarah untuk mengakhiri pelanggaran selama 24 tahun Bashar al-Assad berkuasa.

”Terduga pelaku kejahatan berdasarkan hukum internasional dan pelanggaran HAM serius harus diselidiki, dan jika diperlukan dituntut atas kejahatan mereka,” ujar Agnes Callamard sepert dikutip dari AFP.

Ia juga mengatakan semua tuntutan harus dilakukan dalam sebuah proses pengadilan yang adil dan tanpa kemungkinan hukuman mati. ”Langkah yang paling penting adalah keadilan, dan bukan pembalasan,” tandas Callamard.

(Indra Bonaparte)

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain